Menuju konten utama

Aksi Teatrikal Hakim MK Warnai Unjuk Rasa di Kawasan Patung Kuda

Para demonstran melakonkan pesan agar para hakim MK menjaga integritasnya dalam menjaga konstitusi.

Aksi Teatrikal Hakim MK Warnai Unjuk Rasa di Kawasan Patung Kuda
Suasana pengunjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024). (Tirto.id/Muhammad Naufal)

tirto.id - Kamis (18/4/2024), terjadi aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Para demonstran menuntut MK agar menjaga independensinya dalam memutus perkara PHPU Pilpres 2024.

Seturut pantauan Tirto, para pengunjuk rasa menampilan aksi teatrikal sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka menggambarkan delapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang menagani sidang PHPU Pilpres 2024. Terdapat narator yang menceritakan aksi teatrikal tersebut.

Dalam aksi teatrikal itu, delapan hakim MK tampak dikelilingi sejumlah pelakon akademisi. Para hakim MK dan akademisi dikelilingi lagi oleh pengunjuk rasa yang membentuk lingkaran sembari bergandengan tangan.

Lingkaran manusia tersebut menggambarkan benteng yang melindungi para hakim konstitusi dan akademisi. Sebagaimana dikisahkan sang narator, para pelakon hakim konstitusi tengah diincar oleh dua pelakon misterius berpakain merah.

Sosok misterius berpakaian merah itu diceritakan hendak menyuap hakim MK. Setelah beberapa percobaan, sosok berpakaian merah dapat menjebol lingkaran manusia yang mengelilingi hakim MK.

Berselang sekian menit, sosok berpakaian merah menarik hakim dengan kalung inisial SI (Saldi Isra) dan AH (Arief Hidayat). Narator menyatakan, orang berpakaian merah menyuap AH dengan jabatan menteri.

"Hakim AH ditawarkan jabatan menteri," kata Narator.

Arief Hidayat tampak menerima tawaran menteri dari sosok berpakaian merah itu. Sementara itu, sosok berpakaian merah lainnya menawari SI dengan uang yang berlimpah.

"Hakim SI menerima uang yang sangat fantastis jumlahnya demi kemakmuran keluarganya," tutur sang narator.

Narator lantas menyebutkan bahwa rakyat tidak tinggal diam melihat ada dua hakim konstitusi yang melenceng dari tugasnya. Suara rakyat disebut berhasil menyadarkan hakim AH dan SI.

"Tapi, suara rakyat tidak akan diam membiarkan [hakim] ‘masuk angin’. Suara rakyat menyadarkan kembali hakim-hakim yang terjerumus agar kembali ke pangkaun amanat konstitusi," urai narator.

"Hakim MK yang sudah terindikasi ingin menerima jabatan menteri dan uang berhasil ditarik kembali oleh suara rakyat," imbuhnya.

Pelakon hakim SI dan AH kemudian kembali memasuki lingkaran manusia. Keduanya kembali bersama para hakim konstitusi yang lain.

Baca juga artikel terkait SENGKETA PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi