tirto.id - Adzan Romer, salah satu ajudan Ferdy Sambo, jadi saksi dalam persidangan terhadap Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia mengaku sempat menodongkan senjata ke Ferdy Sambo usai mendengar letusan.
Ketika Sambo dan Romer tiba di rumah dinas di Duren Tiga, Sambo langsung masuk ke rumah melalui garasi samping. Di dalamnya ada Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, Eliezer dan Yosua.
Romer berada di luar pagar, kemudian ia melihat Ricky dan Yosua di taman. “Tak lama berselang saya mendengar seperti suara tembakan, tidak terlalu besar (keras suaranya),” kata Romer, Senin, 31 Oktober 2022. Romer tahu itu bunyi letusan senjata api karena ia sering latihan menembak. “Pertama dengar tiga kali (letusan).”
Usai mendengar itu, ia kembali mendengar letusan susulan yang ia duga dari rumah bagian depan, seperti dari arah pagar. Lantas Romer refleks mengambil senjata Glock 17 miliknya, dia kokang, kemudian mengecek situasi.
Hasil pengecekan ialah nihil sesuatu yang mengancam. “Setelah itu ada suara tembakan lagi, cepat saja, tidak terlalu lama,” lanjut Romer.
“Total berapa kali (letusan)?” tanya hakim.
“Lima kali,” jawab Romer.
Romer kembali menuju dalam rumah melalui pintu samping garasi, dia menuju dapur. Kemudian Romer berpapasan dengan Sambo yang sudah tidak memakai sarung tangan, si jenderal bintang dua itu menuju ke luar rumah.
“Saya kaget dan saya angkat senjata, saya todong (senjata kepada) FS,” kata Romer. “Iya, saya todong bapak, lalu (Sambo) angkat tangan, (Sambo) tidak pakai sarung tangan.”
Sarung Tangan Hitam
Sambo turun dari mobilnya, di depan rumah dinas. Romer melihat bosnya mengenakan sarung tangan hitam. Ketika itu pula Sambo menjatuhkan senjata jenis HS.
Romer hendak mengambil senjata itu, tapi Sambo lebih dahulu meraihnya. Sambo pun memasukkan senjata itu ke saku celana kanan Pakaian Dinas Lapangan-nya menggunakan tangan kanan.
Jaksa menanyakan jenis senjata itu.
"Yang jatuh senjata (jenis) apa?" tanya jaksa.
"HS," jawab Romer.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky