tirto.id - President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengklaim akan ada lonjakan penumpang pesawat sebesar 20 persen, usai Kementerian Perhubungan memberikan stimulus Passenger Service Charge (PSC) alias Airport Tax pada 5 bandara PT Angkasa Pura II yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu, Banyuwangi dan Silangit.
Melalui stimulus tersebut, penumpang yang berangkat dari 5 bandara itu dibebaskan dari tarif PSC hingga keberangkatan pukul 00.01 WIB pada 1 Januari 2021 bagi yang membeli tiket mulai 23 Oktober – 31 Desember 2020.
“PT Angkasa Pura II memperkirakan jumlah pergerakan penumpang 5 bandara yang termasuk di dalam skema stimulus PSC dapat meningkat 20 persen pada November menjadi 1,74 juta orang, dibandingkan dengan Oktober. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang pada November diperkirakan mencapai 1,35 juta,” jelas dia dalam keterangan resmi, Senin (27/10/2020).
Selain adanya prediksi peningkatan penumpang, stimulus ini juga akan meningkatkan keterisian penumpang di pesawat. Saat ini rata-rata load factor di penerbangan keberangkatan bandara-bandara PT Angkasa Pura II berkisar 40 persen hingga 45 persen. Dengan adanya stimulus yang membebaskan tarif PSC bagi penumpang pesawat.
“Maka harga tiket dapat lebih rendah sehingga meringankan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan diharapkan load factor meningkat maksimal mencapai 70 persen sesuai peraturan sesuai SE Dirjen Perhubungan Udara No 13/200,” terang dia.
Kemudian stimulus tersebut juga dapat meningkatkan utilisasi slot time penerbangan di atas 40 persen. Sebagai contoh, kata dia, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 1.367 daily slot plan yang artinya di dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 1.367 penerbangan [take off/landing].
Berdasar data pada 22 Oktober 2020 menunjukkan jumlah penerbangan pada hari itu sebanyak 517 penerbangan, atau sekitar 38 persen dari kapasitas slot yang ada.
“Kami menargetkan utilisasi slot penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat menyentuh sekitar 600 penerbangan per hari pada November, atau sekitar 43 persen dari kapasitas. Pada Oktober, rata-rata penerbangan masih sebanyak 400 – 500 penerbangan per hari,” beber dia.
Selain itu, ada pula peningkatan rute dan destinasi penerbangan. Awaludin menjelaskan, pada saat normal, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 81 destinasi, sementara berdasarkan data 22 Oktober 2020 rute yang dilayani sebanyak 63 destinasi. Sejalan dengan adanya stimulus PSC, maka diharapkan destinasi yang dibuka kembali dapat semakin banyak hingga mencapai kondisi pada saat normal.
“Frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan dapat minimal mencapai ratio 50 persen,” terang dia
Sementara itu, data mengenai puncak arus keberangkatan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II diperkirakan terjadi hari ini, 27 Oktober 2020, yang mengawali periode libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020.
Pada 27 Oktober, diperkirakan penumpang dapat mencapai 90.000 – 95.000 penumpang atau meningkat sekitar 9% dibandingkan dengan hari lain di bulan ini. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta jumlah penumpang besok dapat mencapai sekitar 65.000 penumpang.
Director of Operation & Service PT Angkasa Pura II Muhamad Wasid mengatakan seluruh bandara perseroan sudah bersiaga dalam melayani penumpang pada periode libur panjang.
“Protokol kesehatan dijalankan ketat demi mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Sebagai bagian langkah antisipasi, 19 bandara mengaktifkan Piket Siaga Operasi mulai 26 Oktober – 1 November 2020," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri