Menuju konten utama

Airlangga Ungkap Syarat RI Bisa Lepas dari Middle Income Trap

Salah satu syaratnya yaitu mendorong pendapatan per kapita Indonesia  hingga tiga kali lipat.

Airlangga Ungkap Syarat RI Bisa Lepas dari Middle Income Trap
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan sebelum penandatanganan kontrak antara PT PLN Indonesia Power dengan U.S. Trade and Development Agency (USTDA) dalam rangkaian kegiatan Forum Bisnis Kamar Dagang dan Industri Indo-Pasifik di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (18/3/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendorong agar bonus demografi hingga 2030 bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dia menilai jika pemerintah tidak memanfaatkan momentum saat ini, Indonesia sulit lepas dari jebakan negara kelas menengah atau middle income trap.

"10 sampai 13 tahun ke depan adalah momentum yang sangat penting bagi Indonesia. Karena momentum untuk bonus demografi itu hanya sampai 2038," ujar Airlangga dalam pembukaan Ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023, di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Lebih lanjut, dia menjelaskan jika ingin lepas dari jebakan negara kelas menengah, salah satu syaratnya yaitu mendorong pendapatan per kapita Indonesia hingga tiga kali lipat. Adapun berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau 4.783 dolar AS.

"Itu harus dinaikkan minimal tiga kali atau mencapai 12.000 dolar AS di tahun 2035," ujarnya.

Dia mengatakan jika pendapatan per kapita bisa mencapai 12.000 dolar AS, maka Indonesia bisa menjadi negara ketujuh dalam ekonomi dunia.

"Oleh karena itu, domestik market menjadi penting dan digitalisasi menjadi salah satu backbone bukan hanya buffer tapi akselerator pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Menurut data dari buku Globalization, Productivity, and Production Networks in ASEAN : Enhancing Regional Trade and Investment, untuk bisa keluar dari middle income trap, Indonesia minimal harus mampu mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen hingga 2030.

Hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan ekspor dan investasi. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi itu, Indonesia harus memiliki angka pertumbuhan ekspor sekitar 9,8 persen per tahun dan nilai total investasi sebanyak Rp35 ribu triliun hingga 2024 yang 10 persen diantaranya berasal dari pemerintah dan sisanya dari pihak swasta.

"Karena pertumbuhan ekonomi kita untuk mencapai itu tidak bisa kurang dari 6 persen," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MIDDLE INCOME TRAP atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin