tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, merespons nilai rupiah yang tengah ditekan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang kian menguat dengan berada di posisi Rp16.355.
Menurutnya, dolar AS menguat di semua mata uang di dunia sehingga hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Dia pun mengatakan yang paling penting Indonesia memiliki dasar yang cukup kuat, serta perdagangan Indonesia yang cukup positif dengan cadangan devisa yang relatif kuat.
“Dolar menguat terhadap semua mata uang. Jadi kita tidak khawatir itu. Kita punya trade positif. Kita punya cadangan devisa juga kuat,” ucap Airlangga saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/01/2025).
Dia juga menekankan bahwa dolar AS yang kian menguat ini tidak hanya berdampak pada rupiah saja, melainkan mata uang negara lainnya. Airlangga pun menyebut negara yang mata uangnya terdampak akibat menguatnya dolar AS antara lain Jepang dan Turki.
“Sehingga tentu ini adalah gejala global yang tidak dihadapi oleh cuma Indonesia. Bahkan beberapa negara lebih dalam termasuk Jepang, Turki, dan yang lan,” pungkas Airlangga.
Sebelumnya, Airlangga menyebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah diketok atau disepakati oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berada di level Rp16.000. Angka tersebut masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Airlangga pun beranggapan pelemahan nilai tukar rupiah ini merupakan hal yang normal terjadi seiring Dolar AS yang tengah mengalami penguatan.
“Baru beberapa hari kemarin kan juga, namanya kurs naik-turun Amerika, Semua lagi menguat,” ujar Airlangga ditemui di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto