tirto.id - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, seharusnya terbang menuju Mesir untuk memberikan kuliah umum di salah satu universitas di negara tersebut. Namun, saat pesawatnya transit di Malaysia, ia menemukan dua orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Jawa Barat yang terlantar di Bandara Internasional Kuala Lumpur selama 4 hari. Dedi Mulyadi pun batal meneruskan penerbangannya ke Mesir untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dua TKW asal Jawa Barat yang ditemukan Dedi Mulyadi terlantar di Malaysia masing-masing bernama Rati binti Enji Ayo asal Kabupaten Karawang dan Iah Syariah asal Kabupaten Purwakarta. Mereka mengaku dibawa oleh seseorang bernama Ridwan dan dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar di Arab Saudi. Tapi, saat tiba di Kuala Lumpur, mereka ditinggalkan begitu saja oleh agen yang diduga ilegal tersebut.
Rati dan Iah tidak bisa kembali ke Indonesia karena paspor mereka ditahan oleh pihak maskapai penerbangan dan Keimigrasian Malaysia sehingga selama empat hari terakhir mereka telantar di Bandara Kuala Lumpur.
"Kami harus bayar denda agar paspor kami kembali, tapi kami tidak punya uang, untuk ongkos pulang juga gak ada," ucap Iah seperti dikutip dari Antara, Sabtu (29/4/2017).
TKW asal Purwakarta ini melanjutkan, dirinya dan Rati berangkat dari Batam menuju Malaysia menggunakan kapal ferry. Setelah tiga hari, mereka sampai di Malaysia dan menuju ke bandara untuk menempuh penerbangan ke Oman sebelum menuju Arab Saudi.
"Ada Agen TKI dari Jakarta yang mengajak kami berdua, dari Purwakarta kita ke Batam, lalu ke Bandara ini menuju Oman baru setelah itu ke Arab Saudi. Tapi di bandara ini kami ditinggalkan. Orang yang membawa kami namanya Ridwan, tapi kabur. Sedangkan paspor kami ditahan karena tidak ada visa kerja," papar Iah.
Dari Bandara Kuala Lumpur, kedua calon TKW tersebut kemudian dibawa Dedi Mulyadi untuk diinapkan di sebuah hotel berbintang yang terletak di kawasan Sepang, Malaysia. Nantinya, setelah kedua calon TKW yang telantar itu pulang ke daerah masing-masing, Dedi Mulyadi berkomitmen untuk memberikan modal usaha.
Dedi Mulyadi pun langsung menghubungi pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur terkait masalah ini. Setelah berdiskusi dengan pihak maskapai penerbangan dan Keimigrasian Malaysia, paspor kedua calon TKW yang sempat ditahan itu akhirnya dikembalikan.
Dedi Mulyadi menegaskan akan melaporkan pihak penyalur tenaga kerja yang diduga ilegal tersebut ke pihak kepolisian. "Siang ini (begitu tiba di Indonesia) kami akan membuat laporan kepada pihak kepolisian. Mereka berdua ini korban human trafficking. Ini juga pelanggaran terhadap kebijakan kami di Purwakarta tentang pelarangan warga Purwakarta menjadi TKI," tukasnya.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya