Menuju konten utama

Ada KTT G20, Ekonomi Bali Diperkirakan Tumbuh 6% di Kuartal IV

Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal IV-2022 berada di kisaran 5 sampai dengan 6 persen secara year on year (yoy).

Ada KTT G20, Ekonomi Bali Diperkirakan Tumbuh 6% di Kuartal IV
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Keatif, Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal IV-2022 berada di kisaran 5 sampai dengan 6 persen secara year on year (yoy) dalam konferensi pers, di BICC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). (tirto.id/Dwi Aditya Putra)

tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal IV-2022 berada di kisaran 5 sampai dengan 6 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini tidak lepas dari berkah pelaksanaan KTT G20 di Bali.

"Ancar-ancar saya di angka 5 sampai 6 persen di kuartal IV tahun ini untuk Bali," kata dia dalam konferensi pers, di BICC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Sandi menyebut, meski tumbuh lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata itu masih jauh lebih rendah dibandingkan pada kuartal III-2022 sebelumnya. Di mana pada kuartal III, ekonomi Bali berhasil tumbuh sekitar 8,1 persen.

"Sehingga kita berharap kuartal IV tetap meningkat, tapi mungkin angkanya termoderasi dibandingkan di kuartal III tahun ini," katanya.

Berdasarkan data BPS, sejak kuartal pertama 2023, PDB Bali menunjukan pertumbuhan positif 1,43 persen secara tahunan dan 3,05 persen pada kuartal kedua. Pertumbuhan tersebut tentunya berbanding terbalik pada dua tahun sebelumnya saat pandemi.

Berkaca pada 2020, ekonomi Bali tumbuh kontraksi atau minus 9,31 persen (yoy), lebih rendah dibanding 2019 yang tumbuh positif. Kemudian di 2021 ekonomi Bali juga tercatat minus 2,48 persen.

Kesempatan terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, IGN Rai Suryawijaya, mengakui, momentum perhelatan G20 yang menunjuk Bali sebagai lokasi kegiatan telah membawa berkah bagi sektor pariwisata dan hotel. Kondisi ini sangat berbalik jika dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Jumlah wisman yang datang langsung ke Provinsi Bali pada Desember 2020 saat itu hanya tercatat sebanyak 150 kunjungan. Wisman datang melalui bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 127 kunjungan dan pelabuhan laut sebanyak 23 kunjungan. Sedangkan TPK hotel berbintang pada Desember 2020 tercatat hanya sebesar 19,00 persen

Kemudian pada Januari - Desember 2021 jumlah wisman yang datang langsung ke Provinsi Bali pada periode tercatat sebanyak 51 kunjungan, turun 99,995 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada Desember 2021, bahkan tidak ada wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Bali.

"Pertama kita harus apresiasi kepada presiden Jokowi yang mana telah memilih Bali sebagai venue tempat terselenggaranya G20. Karena Bali sudah dikenal seluruh dunia. Kedua Bali mudah untuk mengamankan karena satu pulau, dan ketiga Bali punya fasilitas lengkap untuk menyelenggarakan KTT di tingkat kepala negara/presiden," ujarnya saat dihubungi Tirto, Rabu (9/11/2022).

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI BALI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang