Menuju konten utama

Ada Bibit Siklon Ellie, Ini Prediksi Cuaca BMKG hingga 1 Januari

BMKG memprediksi adanya hujan lebat, sangat lebat, hingga ekstrem pada 30 Desember 2022 - 1 Januari 2023.

Ada Bibit Siklon Ellie, Ini Prediksi Cuaca BMKG hingga 1 Januari
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau lokasi longsor yang disebabkan cuaca ekstrem di Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Senin (18/3/2019). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. BMKG mengungkapkan bahwa bibit siklon di utara Indonesia sudah punah. Namun, muncul tekanan rendah eks siklon tropis Ellie dari selatan Australia.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui Zoom dalam konferensi pers daring terkait “Antisipasi dan Updating Perkembangan Cuaca Ekstrem di Indonesia terutama untuk Antisipasi pada Wilayah Berstatus Siaga & Waspada”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube Info BMKG pada Jumat (30/12/2022).

“Ada perkembangan, ini baru saja ya terdeteksi bibit siklonnya yang di utara itu sudah punah. Bahkan, muncul kembali tekanan rendah eks siklon tropis Ellie,” tutur Dwikorita.

Dwikorita menyebut eks siklon tropis Ellie hari ini, Jumat, 30 Dsesember bergerak menuju arah barat Samudera Hindia. Menurut dia, itu berpeluang menjadi bibit siklon dan kemungkinan berkembang menjadi siklon.

“Sehingga fenomenanya menjadi berubah hari ini dibandingkan dengan kemarin,” kata Dwikorita.

Kemudian Dwikorita berharap agar tidak muncul bibit-bibit siklon lainnya. Karena jika ada bibit siklon baru, itu dapat berdampak lebih berisiko atau membahayakan bagi Indonesia.

Dwikorita mengatakan bahwa eks siklon tropis Ellie saat ini terpantau barat Australia sebagai pusat tekanan rendah (low pressure area) dan memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot serta tekanan udara 1.006,7 milibar. Sistem low pressure area ini cenderung terus berkembang dan bergerak ke arah barat.

“Potensi sistem tersebut tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan, berada pada kategori rendah. Insyaallah ini rendah, sehingga pengaruhnya tidak begitu kuat terhadap Indonesia,” ucap Dwikorita.

Lanjut Dwikorita, low pressure area tersebut menginduksi kecepatan angin lebih dari 25 knot atau low level jet. Artinya, kecepatan anginnya cukup tinggi di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara dan di Australia bagian barat.

“Mohon kewaspadaan gelombang tinggi di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet tersebut,” sambung Dwikorita.

Sementara itu, kata Dwikorita, BMKG mempunyai potensi siaga prakiraan berbasis dampak pada 30 Desember 2022-1 Januari 2023. Dwikorita menerangkan bahwa BMKG memprediksi adanya hujan lebat, sangat lebat, hingga ekstrem pada 30 Desember 2022 - 1 Januari 2023.

Dia pun membeberkan provinsi-provinsi yang perlu siaga terhadap prakiraan tersebut. Antara lain pada 30 Desember 2022 yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selanjutnya, pada 31 Desember 2022, yakni DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Bali, NTB, dan NTT. "Untuk 1 Januari 2023, adalah NTB dan NTT. “Ini yang perlu siaga,” ujar Dwikorita.

Baca juga artikel terkait PRAKIRAAN CUACA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri