tirto.id - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan sampai Juli 2024, ada sebanyak 95 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah beroperasi penuh, dari total 233 proyek yang dibangun sejak awal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Sebaliknya, ada 6 PSN yang masih harus dievaluasi pemerintah, beberapa di antaranya adalah jalan tol DKI Jakarta karena masalah alokasi dana pembangunan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sehingga waktu kita kemarin malam evaluasi. Lanjut tidak lanjut, Pak Sekjen PUPR menyampaikan, ini kita sudah ada alokasi komitmen ruas 4 jalan tol DKI. Kan ada 6 ruas, yang 2 kan sudah jalan. Nah yang 2 sisanya. Itu yang 1 Itu tetap kita akan dorong," jelasnya, saat ditemui wartawan, di Kantornya, Kamis (25/7/2024).
Selanjutnya, ada pula Proyek Perkebunan Tebu di Merauke yang nantinya bakal memproduksi gula dan bioetanol karena masalah pembebasan lahan. Kemudian, ada pula Program Penyediaan Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) yang saat ini masih tersangkut kasus hukum.
Susiwijono melanjutkan, dengan status PSN, masalah-masalah perizina dasar, seperti masalah tata ruang, izin lokasi, hingga AMDAL, akan lebih cepat terselesaikan. Pasalnya, setelah suatu proyek telah masuk ke dalam daftar PSN, semua kementerian terkait akan memprioritaskan percepatan perizinan yang sebelumnya tertunda.
"Kira-kira titipannya gitu. Itu kan mulai di Kementerian ATR/BPN, KKP, LHK, PUPR, itu nanti akan ada memang percepatan. Makanya perlu statusnya sebagai PSN. Karena memang di sana secara aturan akan diperlakuan khusus," jelas dia.
Sementara itu, hingga akhir 2024 pemerintah menargetkan bakal menyelesaikan 30 PSN. Sedangkan sisanya akan diselesaikan bertahap.
Saat seluruh 233 PSN telah beroperasi penuh, Indonesia diperkirakan dapat meraup nilai investasi hingga Rp6.246 triliun, dengan penambahan tenaga kerja hingga 2,71 juta orang.
"Itu keseluruhan tuh dari 233, kalau operasi penuh. Operasi penuhnya ada yang setahun lagi, tiga tahun lagi, ada lima tahun lagi," tandas Susiwijono.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang