tirto.id - Tanda-tanda akan melahirkan umumnya akan muncul antara minggu 37 hingga 39. Namun, tanda-tanda tersebut perlu diketahui oleh ibu hamil (bumil) untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Tanda melahirkan sudah dekat bisa disadari maupun tidak oleh bumil. Beberapa tanda bisa jadi membuat ibu hamil khawatir meskipun adalah hal yang normal.
Dikutip dari National Health Service (NHS) tanda-tanda akan melahirkan yang dirasakan bumil biasanya berupa gejala fisik dan psikis.
Berikut 9 tanda yang menunjukkan bahwa waktu melahirkan sudah dekat dan saatnya mempersiapkan kehadiran buah hati:
1. Sering pergi ke toilet
Salah satu tanda paling umum yang dialami oleh ibu yang akan melahirkan sering pergi ke toilet. Melansir Parents, ini merupakan hal normal karena jelang kelahiran sistem tubuh mencoba untuk mengosongkan isi perut.
Sering buang air besar di waktu-waktu mendekati melahirkan dilakukan tubuh agar rahim bisa berkontraksi dengan lebih baik. Selain BAB, ibu hamil bisa muntah-muntah sebelum persalinan.
2. Gelisah dan terburu-buru memperiapkan bayi
Fenomena ini memang tidak bisa dijelaskan secara medis, namun dialami sebagian besar ibu yang akan melahirkan.
Menurut seorang bidan perawat bersertifikat di Dunn Loring, Virginia, Barbara Moran ini merupakan fenomena alam yang dialami oleh banyak mamalia hamil.
Ibu hamil perlu mengantisipasi perasaan terburu-buru ini agar tidak membuang energi. Menurut Moran hal ini karena ibu "akan membutuhkan energi untuk persalinan."
3. Sering kram
Kram akan lebih sering muncul jelang masa persalinan. Dikutip dari Cleveland Clinic, kram yang muncul jelang melahirkan berupa kontraksi ringan atau kontraksi palsu.
Kram mungkin akan muncul di bagian perut bawah dengan intensitas ringan, namun hilang timbul selama beberapa jam atau beberapa hari.
4. Tekanan panggul dan vagina
Ibu hamil akan mulai merasakan tekanan di panggul dan vagina mendekati waktu melahirkan. Hal ini karena posisi bayi sudah mulai turun untuk bersiap keluar dari rahim.
Dokter Spesialis Obgyn, Jonathan Emery mengungkapkan saat gejala ini terjadi, ibu akan sering mengalami pegal-pegal di bagian punggung dan tekanan panggul.
"Namun perlu diingat bahwa beberapa wanita tidak mengalami penurunan ini sampai mereka benar-benar melahirkan," katanya seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic, Rabu (22/2/2023).
5. Flek dan keputihan lebih deras
Flek dan keputihan akan lebih sering muncul jelang waktu kelahiran bayi. Peningkatan intensitas keputihan (leukorea) dilakukan oleh tubuh untuk mempersiapkan jalan lahir bayi.
Keputihan diperlukan oleh vagina untuk membersihkan diri dan siap dilalui oleh tubuh bayi. Semakin mendekati waktu kelahiran, lendir yang muncul akan berwarna kecokelatan atau bahkan merah muda karena bercampur darah.
6. Bernapas sedikit lebih lega
Sesak napas adalah gejala yang paling umum dialami ibu selama masa kehamilan. Dikutip dari Kids Health ini karena pertumbuhan bayi di dalam rahim menyebabkan rahim membesar dan menekan paru-paru ibu.
Akibatnya, ibu akan lebih mudah lelah dan sering sesak napas. Namun, jelang kelahiran ibu justru dapat bernapas sedikit lebih lega. Hal ini karena posisi bayi mulai turun ke arah jalur lahir dan memberi lebih banyak ruang untuk paru-paru.
7. Diare atau tinja menjadi encer
Diare dan tinja encer dialami oleh sebagian besar ibu hamil mendekati persalinan. Mengutip Very Well Family, hal ini karena tubuh melepaskan hormon yang disebut prostaglandin.
Hormon ini berfungsi mendukung kontraksi pada ibu, sekaligus menyebabkan kontraksi pada sistem pencernaan.
8. Nyeri di area selangkangan
Jelang melahirkan, ibu juga akan mulai merasakan nyeri di area selangkangan. Rasa nyeri ini seperti terbakar, perih, atau tertusuk.
Rasa nyeri ini diakibatkan oleh posisi bayi yang mulai menekan panggul bagian bawah dan jalur lahir.
9. Ketuban pecah
Ketuban pecah adalah tanda paling jelas bahwa ibu akan segera melahirkan. Berdasarkan studi yang dirilis oleh Medscape (2018) sebanyak 90 persen wanita hamil akan melahirkan dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah.
Oleh karena itu, pastikan untuk segera menghubungi dokter atau bidan begitu ketuban pecah.
Editor: Yantina Debora