Menuju konten utama

7 Tahun Tak Punya Keturunan, Pria Asal Medan Minta Didoakan Paus

Sayang, Antonio tak memiliki gelang khusus untuk masuk ke Stadion GBK. Ia hanya bisa melihat Paus Fransiskus dari radius 400 meter saat tiba di lokasi.

7 Tahun Tak Punya Keturunan, Pria Asal Medan Minta Didoakan Paus
Umat Katolik bernama Antonio membentangkan kertas bertuliskan Bahasa Spanyol berisi ujud khusus kepada Paus Fransiskus, agar dikaruniai keturunan. (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Antonio Marro Sipayung sudah tujuh tahun hidup dalam bahtera rumah tangga. Selama itu pula sang istri belum dikaruniai buah hati.

Kedatangan Paus Fransiskus yang sedang melakoni perjalanan apostoliknya atau kerasulan ke Indonesia, tak mau disia-siakan Antonio.

Pria asal Medan, Sumatra Utara, ini tengah menempuh pendidikan S3 di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. Ia langsung tancap gas ketika mendengar Misa Akbar Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

Ia membawa kertas putih bertuliskan bahasa Spanyol, “Papa Francis, Porvavor Oren Por La Desendecia, Amen!” Menurut Antonio, tulisan ini berisi pintanya agar Sri Paus mendoakannya biar lekas dikaruniai keturunan.

"Ya, isinya saya meminta kepada Bapa Suci, memohon doanya supaya cepat diberikan keturunan. Ini dalam bahasa Spanyol," katanya saat ditemui di lokasi.

Antonia sedikit kecewa lantaran ia tak memiliki gelang khusus untuk masuk ke Stadion Utama GBK. Namun, ia tetap bersyukur bisa melihat Paus kelahiran Argentina itu meski dari radius 400 meter ketika Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu tiba di lokasi.

"Usia pernikahan saya sudah 7 tahun, istri ada di Medan. Sekarang lagi jarak jauh," katanya.

Antonio mengatakan Paus Yohanes Paulus pada 1989 memang sempat ke Medan, tetapi dirinya saat itu belum lahir. Kedatangan Paus Fransiskus kali ini menjadi kesempatan bagi Antonio sekaligus menyampaikan ujud khususnya itu agar lekas mendapatkan keturunan.

"Saya enggak tahu berapa tahun lagi Paus berikutnya akan datang ke Indonesia, jadi ketika saya ada waktu, ada kesempatan, saya datang hadir," ujar Dosen Universitas Sumatra Utara itu.

Ditemui secara terpisah, Herti Sihombing (53) tak kuasa menahan air matanya ketika Paus Fransiskus tiba di GBK.

"Saya terharu, saya senang," kata Herti.

Menurutnya, dia telah menunggu pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu sejak pukul 11.00 WIB. Ia datang dari Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ketika Paus Fransiskus tiba, Herti dan umat Katolik lainnya, ikut melambaikan tangan dan mengabadikan momen tersebut.

"Iya lambaikan tangan, saya rekam," tutur Herti.

Paus Fransiskus tiba di Stadion Gelora Bung Karno sekitar pukul 16.10 WIB. Ia tampak mengenakan jubah berkelir putih, sedangkan kepalanya dibalut zucchetto atau topi berbentuk kubah.

Pantauan reporter Tirto, Kepala Negara Vatikan itu menumpangi mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid berwarna putih. Saat tiba di Kompleks Gelora Bung Karno, Paus kemudian menaiki Maung MV3 Pope Mobile untuk menyapa umat Katolik yang menghadiri Misa Akbar. Kendaraan Maung MV3 Pope Mobile itu dibuat khusus oleh PT Pindad untuk Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus merupakan paus ketiga yang datang ke Indonesia. Paus pertama yang datang ke Indonesia adalah Paus Paulus VI pada 1970. Kemudian, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada 1989.

Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) merupakan rangkaian kegiatan terakhir Paus Fransiskus di Indonesia. Pada Jumat (6/9/2024), Paus dijadwalkan akan meninggalkan Indonesia dan berangkat ke Port Morresby, Papua Nugini.

Misa Akbar bersama Paus Fransiskus dihadiri sekitar 87 ribu umat Katolik dari beberapa daerah di Indonesia. Presiden Jokowi juga menyambut Paus Fransiskus sebelum kegiatan Misa Agung digelar.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN PAUS FRANSISKUS atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi