Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Paus Minta Gereja Indonesia Legalkan Pasangan Sesama Jenis

Judul artikel berita yang disertakan dalam unggahan adalah artikel lama yang secara konteks tidak berkaitan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Hoaks Paus Minta Gereja Indonesia Legalkan Pasangan Sesama Jenis
Header Periksa Fakta Paus Fransiskus. tirto.id/Fuad

tirto.id - Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dalam perjalanan Apostolik ke Indonesia, ramai mendapat perhatian dari masyarakat, termasuk di media sosial. Meski tak jarang, narasi yang beredar tak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Sebelumnya, Tirto telah melakukan pemeriksaan fakta terkait informasi dalam bentuk poster yang menyebut organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Hasilnya, klaim tersebut adalah hoaks.

Baru-baru ini, kembali beredar klaim yang menyebut bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik di Indonesia untuk memberkati dan melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis.

Narasi tersebut diunggah oleh akun Threads bernama “aminalfatih465” pada Kamis (5/9/2024) lewat unggahan gambar yang menampilkan Paus Fransiskus disertai judul artikel berita bertuliskan “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui”.

Sementara, berikut keterangan takarir yang ditulis akun tersebut:

“Jadi ini maksud tujuannya datang ke Indonesia??? Apakabar kaum Mayo di negara tersabar ini menghadapi permintaan kaum Mino yang kesannya kok makin kurang asem ya”

Foto Periksa Fakta Paus Fransiskus

Foto Periksa Fakta Paus Fransiskus. foto/Hotline periksa fakta tirto

Tirto juga menemukan narasi serupa di platform Facebook yang diunggah oleh akun “Resep Mama Fandel”,“Rahmi Ahmad”, dan “Zie Zian” pada Kamis (5/9/2024).

“Inilah misi paus datang ke Indonesia. Melegalkan pernikahan sesama jenis(homo) Dan para munafikun beramai ramai cium tangan paus," tulis salah satu akun Facebook tersebut.

Sepanjang Kamis (5/9/2024) hingga Rabu (11/9/2024), atau selama enam hari tersebar di Threads, unggahan itu telah memperoleh 553 tanda suka, 852 komentar, 44 kali diunggah ulang, dan 190 kali dibagikan.

Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan menelusuri judul artikel berita yang disertakan dalam unggahan tersebut.

Kami memasukan kata kunci dari judul yang tertera dalam unggahan “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui” ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, kami menemukan bahwa judul artikel berita tersebut merupakan judul dari artikel yang diunggah di lamanSindonews.com pada Sabtu (7/10/2023). Artikel tersebut sendiri memang memuat pernyataan Paus Fransiskus yang menyarankan Gereja Katolik agar bisa memberkati pasangan sesama jenis.

“Kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak dan mengecualikan,” ujar Paus, seperti dikutip Sindonews yang melansir dari BBC, Jumat (6/10/2023).

Meski begitu, Paus Fransiskus menekankan bahwa Gereja masih menganggap hubungan sesama jenis “secara objektif berdosa” dan tidak akan mengakui pernikahan sesama jenis. Saran Paus Fransiskus itu merupakan salah satu dari sejumlah permintaan yang dikirimkan kepadanya menjelang pertemuan global Gereja Katolik di Vatikan pada Oktober 2023 lalu.

Dilihat dari keterangan waktu unggahan, artikel tersebut merupakan artikel lama yang diunggah pada Oktober 2023 lalu jauh sebelum kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2023 ini. Jadi, secara konteks, pernyataan Paus Fransiskus tersebut tidak terkait dengan kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini.

Sebagai informasi, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dalam perjalanan Apostolik pada 3-6 September 2024.

Mengutip laporan Tirto, Paus Fransiskus memulai kegiatannya pada Rabu (4/9/2024) dengan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, hingga bertemu dengan uskup, imam, diakon, para biarawati, seminaris, hingga katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga di Gereja Katedral Jakarta.

Keesokan harinya pada Kamis (5/9/2024), Paus diketahui menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid istiqlal Jakarta. Setelah itu, ia bertemu dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Acara selanjutnya adalah memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Pada hari terakhir kunjungannya ke Indonesia, yakni Jumat (6/9/2024), Paus Fransiskus bertolak dari Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekitar pukul 9.45 WIB.

Berdasarkan pengamatan Tirto saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 itu, tidak ada satupun pernyataan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia tersebut soal pernikahan sesama jenis. Termasuk soal saran agar Gereja Katolik di Indonesia memberkati dan melegalkan pernikahan sesama jenis.

Mengutip laporan Kompas, Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan), Michael Trias Kuncahyono, menyampaikan bahwa tujuan Paus Fransiskus datang ke Indonesia adalah untuk mengapresiasi kebebasan dalam beragama, terutama Katolik.

“Kemudian juga (Paus Fransiskus) ingin kembali belajar tentang bagaimana negeri yang sangat beragam ini bisa rukun antar-agama,” kata Michael Trias di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis.

Judul artikel berita yang disertakan dalam unggahan adalah artikel lama yang secara konteks tidak berkaitan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Selain itu, selama kunjungan ke Indonesia pada 3-6 September 2024, Paus tidak memberikan pernyataan apapun terkait pernikahan sesama jenis.

Jadi, informasi yang menyebut bahwa Paus Fransiskus datang ke Indonesia untuk menyarankan Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PAUS FRANSISKUS atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty