tirto.id - Ikan termasuk jenis makanan yang kaya dengan asam lemak omega-3 dan penting bagi kesehatan tubuh. Omega-3 sendiri banyak terdapat pada hasil laut, salah satunya adalah ikan kembung.
Dikutip dari laman Mayapada Hospital, ikan kembung mengandung banyak nutrisi yang bagus untuk kesehatan.
Kandungan protein dalam ikan kembung dapat meningkatkan imunitas sekaligus mempertahankan massa otot.
Ikan kembung juga mengandung banyak vitamin dan mineral seperti vitamin B2, vitamin B6, vitamin D, kalsium, fosfor, yodium, hingga selenium.
Sementara itu, kandungan asam lemak omega-3 pada ikan kembung juga tergolong tinggi.
Omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda dan termasuk lemak sehat esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, tubuh manusia tidak bisa memproduksi omega-3 dan hanya bisa didapat dari makanan.
Menambahkan ikan kembung pada menu makanan sehari-hari berarti dapat memenuhi kebutuhan omega-3 dalam tubuh.
Tak hanya menjaga dan meningkatkan imunitas, tapi mengonsumsi ikan kembung juga bisa mencegah berbagai penyakit berbahaya.
7 Manfaat Ikan Kembung yang Kaya Omega-3
Berikut beberapa manfaat mengonsumsi ikan kembung yang mengandung banyak omega-3:
1. Mencegah penyakit jantung
Omega-3 dikenal sebagai jenis asam lemak yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Ikan kembung juga diketahui rendah akan lemak jenuh, jenis lemak yang berpotensi merusak kesehatan apabila dikonsumsi berlebihan.
Mengonsumsi ikan kembung berarti dapat mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung, termasuk risiko stroke, serangan jantung, penyumbatan pembuluh darah, serta aritmia (gangguan irama jantung)
2. Bagus untuk otak dan mencegah penyakit Alzheimer
Salah satu jenis omega-3 yang terdapat dalam ikan kembung adalah docosahexaenoic acid atau DHA.
DHA sendiri termasuk komponen yang sangat penting untuk perkembangan otak, terutama pada anak-anak yang masih dalam usia pertumbuhan.
Dilansir dari laman Food NDTV, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford menunjukkan bahwa DHA mampu meningkatkan fokus, kemampuan membaca, serta perilaku pada anak-anak.
Tak hanya itu, ibu hamil pun disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya omega-3 seperti ikan untuk membantu perkembangan otak pada janin.
Kandungan DHA pada ikan kembung juga diketahui dapat mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan penurunan fungsi otak, misalnya penyakit Alzheimer dan Parkinson.
3. Mencegah depresi dan kecemasan
Dikutip laman The Health Site, ikan kembung dapat meningkatkan fungsi kognitif. Sejumlah studi membuktikan bahwa mengonsumsi makanan tinggi omega-3 dapat mencegah depresi sekaligus menurunkan risiko mood swing.
Selain DHA, ikan kembung juga mengandung omega-3 jenis eicosapentaenoic acid atau EPA. EPA inilah yang berperan dalam menurunkan gejala atau mencegah terjadinya depresi dan kecemasan.
4. Menurunkan risiko penyakit autoimun
Situs Healthline menyebutkan bahwa lemak omega-3 yang terdapat pada ikan kembung dapat mengatasi berbagai penyakit autoimun.
Salah satu contohnya adalah diabetes tipe 1, yaitu kondisi kesehatan ketika sistem imun tubuh menyerang sel-sel pankreas yang bertugas memproduksi insulin.
Selain diabetes tipe 1, omega-3 juga bermanfaat untuk pengobatan penyakit autoimun lainnya seperti lupus, psoriasis, penyakit Crohn, hingga rheumatoid arthritis.
5. Mencegah kanker
Mengonsumsi ikan kembung berpotensi menurunkan risiko terkena penyakit kanker. Kandungan omega-3 di dalam ikan kembung diketahui dapat mencegah beberapa jenis kanker seperti kanker kolon, kanker prostat, serta kanker payudara.
6. Memperkuat tulang
Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 seperti yang terkandung dalam ikan kembung berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.
Omega-3 akan meningkatkan kadar kalsium pada tulang sehingga dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
7. Menyehatkan mata
DHA adalah komponen penyusun utama retina mata. Mengonsumsi ikan kembung yang kaya omega-3 jenis DHA berarti dapat menjaga kesehatan mata. Sebaliknya, kekurangan DHA justru berpotensi menyebabkan masalah pada penglihatan.
Tak hanya itu, omega-3 juga mampu menurunkan risiko degenerasi makula atau gangguan penglihatan yang biasa terjadi pada orang lanjut usia.
Degenerasi makula sendiri dapat menyebabkan kerusakan mata permanen hingga kebutaan.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno