tirto.id - Bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, adalah kewajiban.
Namun, bagi banyak orang, puasa dari matahari terbit hingga terbenam adalah hal yang sangat menantang, salah satunya adalah melawan rasa kantuk saat bekerja di kantor.
Menahan rasa lapar dan haus dari matahari terbit hingga matahari terbenam, wajar saja akan membuat Anda mengantuk dan merasa kekurangan energi.
Selain karena tubuh Anda tidak terbiasa, waktu tidur malam Anda yang menjadi lebih singkat, karena harus mempersiapkan sahur, adalah dua penyebab mengapa rasa kantuk akan menyerang Anda.
Namun, kabar baiknya adalah, puasa sejatinya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, jika Anda sudah terbiasa berpuasa, maka tubuh Anda akan lebih mudah menyesuaikan diri, dan Anda akan lebih mudah mengatasi rasa kantuk yang datang.
Berikut adalah tips dan cara untuk mengatasi rasa kantuk saat Anda berada di kantor. Berbagai tips ini dilansir dari Indian Express, Cleveland Clinic Abu Dhabi dan British Council Foundation.
7 Cara Mengatasi Kantuk di Kantor Saat Puasa
1. Mengonsumsi menu sahur yang seimbang.
Menurut Dr. Manoj Kutteri, Wellness Director di Atmantan Wellness Centre, seperti dilansir dari Indian Express, saat sahur sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat, kacang-kacangan, serta buah-buahan.
Sementara itu, menurut Cleveland Clinic Abu Dhabi, Anda juga harus menghindari makanan asin atau gorengan, serta pilihlah roti gandum, beras merah, telur, alpukat, keju, dan pisang.
Jika Anda mengonsumsi menu sahur yang seimbang, maka akan membantu mempersiapkan tubuh untuk puasa di siang hari.
2. Minum air putih secukupnya.
Masih dari Dr. Manoj Kutteri, jangan lupa minum air putih secukupnya saat sahur. Hal ini dilakukan agar Anda terhindar dari dehidrasi.
Selain itu, ketika Anda berpuasa, tubuh akan kekurangan garam. Hal ini juga membuat Anda rentan terkena dehidrasi.
3. Jangan menyerah pada rasa kantuk.
Menurut Dr. Manoj Kutteri, selama Anda puasa, tubuh akan kekurangan garam, serta kekurangan makanan yang cukup.
Hal ini akan membuat Anda merasa sangat mengantuk dan kelelahan. Namun, alih-alih menyerah pada rasa kantuk, penting bagi Anda untuk tetap aktif.
Jika Anda mengantuk di kantor di luar waktu istirahat, cobalah mendengarkan musik, atau keluar sejenak untuk menghirup udara segar, atau pergilah ke kamar mandi untuk menyegarkan diri Anda.
Jika Anda tidur terus menerus selama puasa, Anda justru akan semakin merasa letih dan lesu.
4. Tetap aktif dengan melakukan berbagai aktivitas ringan.
Ketika tubuh Anda mulai beradaptasi dengan puasa, maka di beberapa hari pertama, Anda mungkin akan merasakan penurunan tingkat energi.
Untuk mengakomodasi ini, lakukan berbagai aktivitas ringan ke dalam hari-hari puasa Anda.
Misalnya, lakukanlah peregangan tubuh beberapa menit saja, Anda juga bisa berjalan kaki singkat, atau Anda bisa melakukan beberapa latihan pernapasan sederhana.
5. Jadwalkan waktu tidur Anda.
Saat bulan Ramadhan, waktu tidur malam Anda mungkin akan menjadi lebih singkat. Apalagi bila Anda harus mempersiapkan menu sahur.
Oleh karena itu, jika memungkinkan, cobalah tidur lebih awal beberapa malam dalam seminggu untuk mengejar waktu tidur. Atau jika Anda memiliki waktu istirahat siang di kantor, pergunakan waktu istirahat itu untuk tidur siang.
6. Hindari mengonsumsi kafein berlebihan.
Menurut British Council Foundation, pada hari biasa, kafein dapat membantu Anda merasa lebih segar terutama saat Anda mengantuk.
Namun, selama bulan puasa, kafein tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur atau saat berbuka puasa karena dapat melukai perut Anda.
7. Jaga kesehatan Anda sebaik-baiknya.
Ini yang terakhir, namun bukan berarti tidak penting, yaitu: Anda harus selalu ingat untuk mengutamakan kesehatan Anda terlebih dahulu.
Ingatlah, tubuh Anda adalah milik Anda sendiri. Oleh karena itu, jagalah kesehatan Anda dengan menghindari makanan yang tidak sehat, serta aktivitas yang tidak produktif.
Jika Anda sehat, maka Anda dapat mengatasi semua tantangan, kantuk salah satunya, dan tetap tampil maksimal di tempat kerja walaupun sedang berpuasa.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno