Menuju konten utama
Hari Jantung Sedunia 2022

600 Ribu Kematian Tiap Tahun Terjadi Akibat Penyakit Jantung

Penyakit kardiovaskular merupakan beban paling tinggi yang harus ditanggung negara. Angkanya mencapai Rp9 triliun.

600 Ribu Kematian Tiap Tahun Terjadi Akibat Penyakit Jantung
Ilustrasi Gagal Jantung. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 600 ribu kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular per tahunnya.

Hal ini disampaikan dia dalam keynote speech-nya di webinar nasional Hari Jantung Sedunia tahun 2022 bertajuk ‘Jantung Sehat untuk Semua”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Rabu (12/10/2022).

“Di Indonesia sendiri penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang membuat jatuhnya korban jiwa paling tinggi setiap tahunnya, lebih dari 600 ribu kematian setiap tahun diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular,” kata Budi.

Penyakit kardiovaskular merupakan segala jenis penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, beber Budi, penyakit kardiovaskular merupakan beban paling tinggi yang harus ditanggung negara. Angkanya mencapai Rp9 triliun (T).

“Jadi kalau kita lihat dari dua jenis beban, baik itu beban nyawa maupun dari beban biaya, penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang paling tinggi membebani masyarakat Indonesia,” ucap dia.

Oleh karena itu, tutur Budi, fokus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia adalah bagaimana mereka bisa mengurangi beban ini, terutama beban ke masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat kita harus hidup menderita, apalagi kehilangan nyawanya karena penyakit kardiovaskular ini,” kata dia.

Berkaitan dengan penyakit kardiovaskular ini, Budi menyebut bahwa Kemenkes ingin fokus ke pilar pertama dari pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer. Hal ini bertujuan untuk menjaga masyarakat Indonesia agar tidak terkena penyakit jantung atau penyakit stroke.

“Daripada kena penyakit jantung, sudah dirawat di rumah sakit, mesti dipasang ring atau dibedah jantung. Sebagus-bagusnya rumah sakitnya, seahli-ahlinya dokternya, tidak ada seorang pun masyarakat yang bermimpi bahwa dia pengen masuk ke rumah sakit untuk dipasang ring apalagi dibedah jantung,” tutur dia.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT KARDIOVASKULAR atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri