tirto.id - Osteoporosis ternyata penyakit yang bukan hanya dialami oleh orang lanjut usia. Osteoporosis ternyata juga bisa dialami oleh orang di usia muda.
Lantas, apa sebenarnya osteoporosis? Dilansir Medical News Today, osteoporosis adalah kondisi medis di mana tulang seseorang melemah dan lebih mudah patah.
Saat seseorang mengalami osteoporosis, maka tulangnya akan kehilangan massa. Hal ini akan mengubah struktur, dan tulang akan kehilangan kepadatan mineral. Artinya, tulang secara bertahap kehilangan kekuatan dan menjadi lebih rapuh.
Sejatinya, secara umum, setiap orang akan kehilangan massa tulang secara bertahap sejak usia 35 tahun. Namun, orang dengan osteoporosis akan kehilangan massa tulang lebih cepat dibandingkan yang tidak mengidap osteoporosis.
Lantas, apa saja penyebab pengapuran tulang di usia muda?
Penyebab Osteoporosis di Usia Muda
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang bisa terkena osteoporosis di usia muda. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko seseorang rentan terkena osteoporosis lebih cepat dari yang umumnya terjadi di antaranya adalah:
1. Mengidap penyakit peradangan, seperti:
- penyakit radang usus
- penyakit paru obstruktif kronik
- arthritis rheumatoid
2. Memiliki gangguan endokrin, seperti:
- hipertiroidisme
- hipogonadisme, yaitu ketika testis atau ovarium tidak berfungsi dengan baik
- Sindrom Cushing
- diabetes tipe 1
- hiperparatiroidisme
3. Mengidap fibrosis kistik
Kondisi di mana lendir di dalam tubuh menjadi lebih kental dan lengket. Kondisi ini kerap kali disebabkan oleh faktor genetik. Penyakit ini tidak menular.4. Memiliki penyakit celiac
Celiac atau penyakit autoimun dapat membuat sistem imunitas tubuh bereaksi terhadap gluten.5. Mengidap anoreksia nervosa
Ini adalah sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan selera makan dan secara sengaja mengurangi asupan makanan ke tubuh secara ekstrim.6. Mengidap jenis kanker tertentu
Bila seseorang mengidap salah satu kondisi di atas, maka kekuatan dan massa tulang mereka otomatis akan terpengaruh. Kerapuhan tulang itu terjadi akibat pengobatan terhadap kondisi-kondisi tersebut yang sedang dijalani. Contohnya, salah satu pengobatan untuk beberapa kondisi peradangan adalah glukokortikoid. Obat ini sedikit banyak dapat menyebabkan osteoporosis terjadi lebih cepat.Faktor risiko lainnya yang mungkin dapat menjadi penyebab osteoporosis adalah:
- asupan kalsium yang rendah
- kekurangan vitamin D
- jarang berolahraga atau jarang melakukan aktivitas fisik
- asupan protein yang tidak mencukupi
- memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis atau orang tua dengan riwayat patah tulang pinggul
- peminum berat
- perokok berat
Gejala Osteoporosis di Usia Muda
Cleveland Clinic menulis, osteoporosis tidak memiliki gejala seperti halnya kondisi kesehatan lainnya. Itulah sebabnya dokter terkadang menyebut osteoporosis sebagai 'a silent disease'.
Anda tidak akan merasakan atau menyadari apa pun yang menandakan adanya gangguan osteoporosis pada tulang Anda. Tidak ada gejala seperti, sakit kepala, demam, atau sakit perut yang menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh.
Gejala yang paling umum akan muncul adalah patah tulang secara tiba-tiba, terutama setelah terjatuh atau kecelakaan kecil yang seharusnya tidak akan menimbulkan luka.
Meskipun osteoporosis tidak akan memunculkan gejala yang signifikan, namun ada tanda-tanda peringatan osteoporosis yang bisa Anda cermati.
- Anda kehilangan satu inci atau lebih dari tinggi badan Anda.
- Perubahan postur tubuh alami, misalnya Anda jadi lebih membungkuk.
- Anda sering mengalami sesak napas. Hal ini terjadi karena cakram dalam tulang belakang tertekan sehingga mengurangi kapasitas paru-paru.
- Nyeri punggung bawah atau nyeri pada tulang belakang lumbal.
Cara Mencegah Osteoporosis di Usia Muda
Ada beberapa cara mencegah penyakit osteoporosis di usia muda yang bisa Anda aplikasikan. Berikut ini beberapa caranya sebagaimana dirujuk dari WebMD:
1. Melatih kekuatan tulang
Seperti layaknya, otot, tulang-tulang Anda juga akan semakin kuat, bila sering dilatih.Latihan menahan beban adalah yang terbaik untuk tulang. Latihan ini yang akan memaksa tubuh bekerja melawan gravitasi saat Anda bergerak. Hal itu mendorong tubuh untuk membuat tulang baru.
Latihan menahan beban yang bisa Anda lakukan di antaranya adalah:
- Aerobik
- Menaiki tangga
- Menari
- Jogging
- Tenis dan olahraga raket lainnya
- Berlari
- Tai chi
- Berjalan
- Aerobik air
- Yoga
Contoh dari latihan menahan beban yang bisa Anda lakukan di antaranya adalah:
- Mengangkat barang kaleng atau kantong belanjaan.
- Mengangkat beban bebas.
- Mengangkat anak kecil.
- Menggunakan beban pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
- Menggunakan gelang resistensi elastis.
- Menggunakan mesin beban atau beban bebas.
- Melakukan push-up, squat, atau gerakan lain yang menggunakan berat badan Anda sendiri.
2. Rutin memberi asupan kalsium dan vitamin D ke tulang
Pada umumnya, orang dewasa harus menerima asupan sekitar 1.000 miligram kalsium per hari. Ketika tubuh tidak memiliki cukup kalsium, maka tubuh akan mulai memecah tulang untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Itu berarti Anda akan kehilangan massa tulang.Jadi, amat penting untuk mendapatkan asupan kalsium setiap hari, baik dari makanan atau dari suplemen. Beberapa makanan yang baik jadi sumber kalsium di antaranya adalah:
- Produk susu rendah lemak atau bebas lemak.
- Jus dan makanan yang diperkaya kalsium, seperti sereal, susu kedelai, dan tahu.
- Ikan sarden dan salmon.
- Sayuran berwarna hijau tua, seperti kangkung dan brokoli.
- Ikan berlemak, seperti salmon, makarel, dan tuna.
- Hati sapi, keju, dan kuning telur.
- Makanan yang olehana seperti susu, sereal, dan jus jeruk.
3. Jangan minum alkohol terlalu banyak
Mengkonsumsi alkohol terlalu banyak rentan menyebabkan osteoporosis. Minum lebih dari dua gelas alkohol per hari dapat meningkatkan kemungkinan pengeroposan tulang yang lebih tinggi.4. Hentikan kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok akan meningkatkan kemungkinan pengeroposan tulang dan patah tulang. Ini bisa terjadi karena zat di dalam rokok dapat membuat hormon estrogen dalam tubuh tidak bekerja dengan baik.5. Kurangi minum soda
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman bersoda dapat menyebabkan keropos tulang, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini kemungkinan bisa terjadi karena kandungan fosfor ekstra di dalam minuman bersoda dapat membuat tubuh tidak dapat menyerap kalsium.Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno