Menuju konten utama

4 Prajurit TNI AU Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Super Tucano

Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati memastikan 4 prajurit meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 di Pasuruan.

4 Prajurit TNI AU Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Super Tucano
Pilot pesawat Super Tucano berdoa sebelum terbang di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (16/9/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

tirto.id - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, memastikan 4 prajurit meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang.

"Keempat awak pesawat dipastikan gugur dalam misi penerbangan dan saat ini sudah sampai ke Lanud Abdulrahman Saleh berkat dilaksanakan evakuasi dari lokasi kejadian oleh tim rescue TNI AU, Basarda, aparat teritorial dibantu warga Masyarakat," Kata Agung dalam keterangan, Jumat (17/11/2023).

Agung menuturkan, Pesawat EMB 314 Super Tucano ini sebelumnya melaksanakan misi profisiensi formation flight dan tinggal landas dari Lanud Abdulrahman Saleh pada pukul 10.51 WIB.

Pesawat kemudian lost contact pada pukul 11.18 WIB, terdengar bunyi ELT (Emergency Locator Transmitter) dari kedua pesawat dari waktu berbeda, hingga akhirnya dilaporkan oleh warga dan aparat teritorial telah mengalami accident yaitu jatuh di daerah Keduwung, Pasuruan.

Korban kecelakaan tersebut antara lain Danwing Udara 2 Lanud Abdul Rachman Saleh Kol Pnb Subhan, Kadis Personel Lanud Abdul Rachman Saleh Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Komandan Skuadron Udara 21 Letkol Pnb Saudara Gunawan.

Jenazah pun akan dimakamkan Jumat (17/11/2023) dengan acara penghormatan militer.

"Keempat jenazah disemayamkan di hanggar Skadron Udara 21 sebelum besok dilepas dengan penghormatan militer dari Lanud Abdulrahman Saleh," Kata Agung.

Sebelumnya, Kadispenau Marsekal Pertama TNI, R. Agung Sasongkojati, mengatakan kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara diduga akibat faktor cuaca buruk.

Agung mengatakan bahwa akibat kondisi cuaca buruk menyebabkan pilot tidak memiliki jarak pandang maksimal.

"Sehingga ini murni akibat cuaca kelihatannya, namun, saya belum bisa memastikan karena harus ada penyelidikan lebih lanjut," kata Agung, dikutip Antara, Kamis (16/11/2023).

Agung menjelaskan, ada empat pesawat yang melakukan sesi latihan formasi rutin dalam penerbangan tersebut. Keempat pesawat itu, bergabung dalam sebuah formasi, dan kemudian terjadi cuaca buruk.

Menurutnya, pesawat saat melintas dalam kondisi cuaca buruk tersebut melakukan manuver untuk melepaskan diri. Namun, pada saat melakukan manuver tersebut, terjadi hilang kontak pada pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.

"Dua pesawat lain berusaha naik dan ke luar dari awan. Pada saat itu dilakukan kontak, tidak bisa menghubungi. Dan setelah dua pesawat mendarat, mendapat laporan dari aparat teritorial bahwa ada pesawat terjatuh di Kabupaten Pasuruan," katanya.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PESAWAT atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat