tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G. Plate mengatakan, koalisi tak pernah ada rencana untuk memperlebar atau menambah anggota koalisi dari partai oposisi.
"Kami belum berpikir sekalipun untuk mengembangkan atau melebarkan koalisi. Hal yang kami bicarakan justru menjaga solidaritas yang ada," jelas dia di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Hal tersebut dibicarakan Johny usai empat Ketua Umum Partai Koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin bertemu, Senin (22/7/2019) malam.
Keempatnya yakni Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Namun tanpa melibatkan wakil dari PDIP.
Johny menyebut, koalisi yang saat ini sudah terbentuk sudah sangat sehat dan kuat. Berbeda dengan koalisi tahun 2014 yang solid, namun tidak cukup kuat karena minoritas di parlemen.
"Kemudian di tahun 2019, koalisinya solid sehat dan kuat. Tentu kesehatan koalisi ini jangan dibuat menjadi koalisi yang tak sehat supaya dijaga agar tetap sehat jangan dari virus-virus yang membuat koalisinya menjadi lemah," ujar dia.
Pertemuan 4 ketum partai koalisi Jokowi-Ma'ruf digelar di tengah rencana pertemuan Ketum PDIP, Megawati dan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto yang rencananya digelar Rabu (24/7/2019) besok.
Jokowi dan Prabowo bertemu kali pertama usai pencoblosan Pilpres di Stasiun MRT Lebak Bulus dan berlanjut menaiki MRT hingga Stasiun MRT Senayan, Sabtu (13/7/2019).
Usai menaiki MRT, Jokowi mengatakan pertemuan dengan Prabowo adalah pertemuan antara sahabat, kawan dan tentunya saudara setanah air.
Diketahui, Jokowi telah menginisiasi pertemuan usai Pilpres 2019, namun Prabowo enggan menanggapi. Namun setelah gugatan hasil Pilpres Prabowo ditolak oleh Mahkamah Konstitusi, rencana pertemuan kembali menguat.
Jokwo dan Prabowo bakal bertemu lagi, namun disertai dengan Ketum PDIP, Megawati. Hubungan Megawati dan Prabowo pernah mesra saat keduanya maju sebagai Capres dan Cawapres 2009.
Namun, kalah oleh Paslon Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Hubungan dua politikus senior ini berseberangan kembali dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Prabowo menantang Joko Widodo, calon yang diusung Ketum PDIP.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali