tirto.id - Milk blister atau lecet susu adalah kondisi saat pori-pori puting susu ibu tersumbat selama masa menyusui. Lecet susu terjadi ketika pori-pori puting tersumbat oleh kulit mati di sekitarnya atau sedikit ASI yang mengeras.
Milk blister menyebabkan saluran ASI tersumbat, akibatnya ASI sulit untuk mengalir keluar, pada kondisi tertentu dapat berkembang menjadi mastitis atau infeksi payudara.
Puting bisa terlihat melepuh dan sebagain ibu akan merasa nyeri pada bagian puting hingga bagian dalam payudara. Rasa sakitnya meningkat saat menyusui atau memompa ASI.
Meski begitu, dalam beberapa kasus ibu yang mengalami milk blister mungkin mengalami lepuhan puting tapi tidak merasakan nyeri.
Milk blister biasanya sembuh dengan sendirinya setelah perawatan di rumah. Namun, pada kasus yang lebih parah dan jarang terjadi, ibu mungkin memerlukan perawatan medis untuk mengatasinya.
Penyebab Milk Blister
Cleveland Clinic menjelaskan ada sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab milk blister, antara lain:
1. Pelekatan yang buruk
Ketika bayi Anda tidak melekat dengan baik, ASI tidak terkuras secara efisien dari payudara Anda. Pelekatan adalah cara bayi menghisap payudara Anda. Hal ini menyebabkan ASI kembali dan menyumbat saluran ASI atau puting Anda.
2. Pompa ASI yang tidak pas
Mengenakan penutup atau pelindung payudara yang terlalu kecil dapat menyebabkan gesekan pada puting Anda dan menyebabkan lecet pada ASI. Flensa atau pelindung adalah perlengkapan plastik yang menutupi payudara Anda saat Anda memompa ASI.
3. Pasokan ASI yang berlebihan
Jika Anda menghasilkan lebih banyak ASI daripada yang dapat dikonsumsi bayi Anda, ASI dapat kembali dan menyebabkan saluran tersumbat atau lecet.
4. Bra yang terlalu ketat atau menekan payudara
Bra dengan kawat dalam atau tidur tengkurap dapat memberikan tekanan pada payudara dan puting. Tekanan ini dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat dan lecet pada ASI.
Selain itu, riset terbaru dari Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) juga menunjukkan fakta mengenai kemungkinan peradangan dan pembentukan biofilm sebagai penyebab gumpalan ASI yang berujung pada terjadinya milk blister.
"Gumpalan pada puting biasanya disebabkan oleh zat lengket yang disebut 'biofilm' yang terdorong keluar dari saluran susu dan membentuk lapisan kotoran putih pada puting," jelas Cindy Rubin, M.D., I.B.C.L.C., dokter spesialis anak dan konsultan menyusui di Touch Pediatrics and Lactation pada Parents.
"Bakteri normal di dalam payudara dapat membentuk biofilm secara alami, tetapi terkadang bakteri tersebut dapat berkembang biak secara berlebihan sehingga biofilm menjadi lebih tebal dan menyebabkan lebih banyak masalah," kata Cindy.
“Pembentukan biofilm lebih mungkin terjadi ketika orang tua yang menyusui memiliki produksi ASI yang berlebihan, memompa ASI eksklusif, atau mengalami penyumbatan saluran ASI atau mastitis,” jelasnya.
Kelly Kendall, R.N., I.B.C.L.C., perawat dan konsultan laktasi di The Balanced Boob menambahkan, peradangan juga merupakan faktor umum terjadinya gumpalan susu.
"Peradangan ini mempersempit lubang pori-pori puting yang dapat menyebabkan penumpukan ASI dan gangguan pada mikrobioma (atau keseimbangan bakteri) di dalam saluran/puting," jelasnya.
"Bleb pada dasarnya adalah tampilan permukaan dari apa yang terjadi lebih dalam di payudara ketika orang tua mengalami penyumbatan pada payudara," katanya.
Cara Mengatasi Milk Blister
Apabila milk blister diidentifikasi lebih dini dan tidak terlalu parah, sejumlah perawatan mandiri di rumah dapat mengatasinya seperti yang dianjurkan laman WebMD berikut ini:
1. Tetap menyusui
Ibu mungkin berpikir untuk menghentikan menyusui sejenak, tetapi jangan lakukan itu. Menyusui membantu mengeluarkan ASI dari saluran dan membersihkannya.
Sebelum menyusui, berikan kompres hangat pada payudara yang terkena lecet untuk membantu membuka saluran. Jika lepuh susu terus berlanjut, susui si kecil lebih sering atau bantu dengan cara memompa pada sela-sela waktu menyusui.
2. Pijat payudara
Mulailah dari dekat puting susu yang melepuh, pijat area tersebut, kemudian bergerak mundur ke arah lepuhan susu. Berikan tekanan lembut dan lakukan gerakan memutar.
Memulai dari belakang lecet dan bergerak ke bawah dapat menambah tekanan pada saluran dan memperburuk keadaan.
3. Jaga agar kulit tetap lembut
Ketika melembabkan kulit di sekitar puting, kulit akan melembut. Kulit yang lebih lembut tidak akan mudah tersumbat.
Ibu juga dapat membeli krim puting yang dijual bebas atau merendam bola kapas dalam minyak zaitun. Letakkan bantalan menyusui di antara puting dan bra untuk mencegah noda pada pakaian. Pastikan untuk membersihkan payudara dengan lembut sebelum menyusui lagi.
4. Tetap terhidrasi
Minum banyak air adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa tubuh terhidrasi. Lebih banyak air dapat membantu meningkatkan suplai ASI, dan juga menjaga kulit tetap lembut dan kenyal. Hal ini mencegah kekeringan yang dapat menyebabkan saluran tersumbat.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari