tirto.id - Hari Ibu adalah momen yang spesial untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan seorang ibu. Slogan "Ibuku Pahlawanku" mencerminkan betapa besar peran ibu dalam kehidupan kita. Kata-kata ini menggambarkan kekuatan dan kasih sayang yang tiada batas.
Menyampaikan ucapan dengan menggunakan slogan tersebut merupakan ekspresi rasa hormat yang mendalam kepada ibu. Selain itu, peringatannya juga mengajak semua orang untuk mengingatkan mengenai sejarah Hari Ibu.
“Ibuku Pahlawanku" bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga bentuk apresiasi atas segala usaha ibu. Sebuah penghormatan yang pantas diberikan saat peringatan Hari Ibu tiba.
Berkaitan dengan perayaan Hari Ibu 2024, artikel ini akan menyajikan sejumlah kata-kata untuk merayakan momen tersebut.
Kapan Hari Ibu Indonesia 2024?
Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tahun pada 22 Desember. Pada tahun 2024, Hari Ibu jatuh pada hari Minggu, 22 Desember.
Peringatan Hari Ibu secara resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959. Melalui regulasi tersebut, Hari Ibu masuk ke dalam daftar hari nasional yang bukan hari libur.
Peringatan Hari Ibu ini berakar dari Kongres Perempuan Indonesia Pertama, yang diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres pertama tersebut dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita dari berbagai daerah.
Secara umum, kongres perempuan pertama bertujuan untuk mempersatukan organisasi perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kata-Kata Ibuku Pahlawanku yang Menyentuh Hati
Kata-kata yang sederhana tidak jarang memiliki makna yang mendalam. Misalnya, ungkapan "Ibuku Pahlawanku" yang tidak hanya menggambarkan kasih sayang, tetapi juga pengorbanan seorang ibu yang tak terhingga.
Kata-kata semacam itu mampu menyentuh hati dan mengingatkan kita akan betapa berharganya peran seorang ibu dalam hidup kita. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa kata-kata yang menyentuh hati untuk perayaan Hari Ibu 2024.
1. “Ibuku adalah kekuatan yang tak terlihat, seperti badai yang sempurna atau pelangi yang indah. Kasih sayangnya menyatukan keluarga, bahkan ketika tak tampak oleh mata.”
2. “Menggambarkan seorang ibu adalah seperti menggambarkan kekuatan yang luar biasa. Ibuku adalah pahlawan dalam hidupku, yang membuat segala tantangan terasa lebih ringan.”
3. “Ibuku, sosok yang lembut di luar, namun kokoh seperti baja di dalam. Aku ingin menjadi sepertinya saat aku menua nanti.”
4. “Kasih sayang seorang ibu adalah seperti perekat yang menyatukan keluarga. Meskipun tidak selalu tampak, ia tetap menjaga segalanya tetap utuh.”
5. “Tidak ada cinta yang lebih tulus daripada ciuman seorang ibu, yang selalu penuh dengan harapan dan doa untuk masa depan anak-anaknya.”
6. “Ibu adalah nama yang paling indah di bibir dan hati anak-anak kecil. Cinta ibu adalah cinta yang tak terlukiskan, lebih indah dari bunga-bunga segar.”
7. “Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, tidak ada yang bisa membuat ibumu lebih indah. Cinta dan pengorbanannya adalah keindahan yang sejati.”
8. “Ibu adalah pemberi kehidupan, tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam cinta yang menghidupkan dan menguatkan setiap langkah kita.”
9. “Menjadi ibu adalah panggilan spiritual terbesar dalam hidup. Setiap langkah ibu adalah pelajaran tentang cinta, pengorbanan, dan kekuatan tanpa batas.”
10. “Menjadi ibu mengajarkan kita untuk melihat dunia dengan perspektif yang berbeda. Semua hal lain menjadi lebih kecil ketika kita melihat dunia melalui mata seorang ibu.”
11. “Ibu adalah sosok yang diberkahi dengan kekuatan dan martabat. Setiap kata yang diucapkannya penuh kebijaksanaan serta kasih sayang.”
12. “Keindahan terbesar dari hati Tuhan adalah hati seorang ibu. Kasih sayangnya adalah karya agung yang tiada banding.”
13. “Ibu mengajarkan aku banyak hal: penerimaan, toleransi, keberanian, dan kasih sayang. Itu semua adalah bekal hidup yang tidak ternilai harganya.”
14. “Hati seorang ibu adalah ruang kelas pertama bagi seorang anak. Di sanalah ia belajar tentang cinta, hidup, dan segala kebaikan.”
15. “Saat aku memandang ibuku, aku melihat cinta yang paling murni, yang tak pernah berubah dan tak terhingga.”
16. “Kita lahir dari cinta, dan cinta itu adalah ibu. Ibu adalah cinta yang membentuk kita sejak pertama kali kita membuka mata.”
17. “Menjadi ibu adalah seni, dan seni itu adalah mengajarkan anak-anak cara hidup dengan penuh kebijaksanaan dan cinta.”
18. “Cinta seorang ibu adalah bahan bakar yang memungkinkan kita melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil.”
19. “Cinta yang benar-benar aku percayai adalah cinta seorang ibu kepada anak-anaknya, karena itulah cinta yang tulus dan tak terbatas.”
20. “Tangan yang mengayun buaian adalah tangan yang menggenggam dunia. Ibu adalah kekuatan yang menggerakkan segalanya.”
21. “Tidak ada ikatan yang lebih kuat di dunia ini daripada ikatan antara seorang ibu dan anak.
Cinta mereka adalah cinta yang langsung tercipta dan selalu memaafkan.”
22. “Segala hal yang pantas untuk diketahui dalam hidup ini, aku pelajari dari ibuku. Ia adalah sumber kebijaksanaan yang tiada tanding.”
23. “Ibu adalah makhluk yang paling indah di dunia ini. Cinta dan pengorbanannya tak ada duanya.”
24. “Tidak ada yang pernah mencintaimu seperti ibumu, dan tak akan ada yang mencintaimu seperti itu. Cintanya adalah cinta yang paling murni.”
25. “Pujian tertinggi yang bisa kuterima adalah jika aku menjadi seperti ibuku. Aku hanya bisa berharap agar hal itu menjadi kenyataan.”
26. “Ketika aku menjadi seorang ibu, barulah aku mengerti apa yang ada di dalam hati ibuku. Betapa besar cinta dan pengorbanannya.”
27. “Tidak ada yang mencintaimu seperti ibumu. Ibu adalah sahabat terbaikmu, kritikus paling jujur, dan penggemar terbesar dalam hidupmu, semua dalam satu sosok.”
28. “Cinta seorang ibu tidak pernah terbenam seperti matahari. Ia membalut kita sepanjang malam dengan kehangatan dan kasih sayang.”
29. “Ibuku mengajarkanku lebih banyak dengan kesabarannya yang penuh kasih, daripada yang pernah aku pelajari di sekolah.”
30. “Melihat ke dalam mata ibuku seperti melihat ke kedalaman alam semesta. Semoga kekuatan, cinta, pengabdian, ketakutan, dan semangatnya tercermin dalam diriku.”
31. “Tidak peduli seberapa tua aku atau berapa banyak anak yang aku miliki, aku akan selalu menjadi anak ibuku.”
32. “Saat kamu kecil, ibumu yang menggendongmu. Kini saatnya kamu yang menggendongnya saat ia menua.”
33. “Di mana pun aku berada, suara ibuku selalu membawaku pulang. Ia adalah rumah yang selalu ada di dalam hatiku.”
34. “Jalan pulang selalu dipenuhi dengan cinta seorang ibu. Ada selalu jalan kembali ke pelukannya.”
35. “Ibu, berkat terbesar dalam hidupku adalah bahwa engkau adalah ibuku. Merupakan kehormatan bagiku disebut sebagai anakmu.”
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra