Menuju konten utama

12 Contoh Pertanyaan Seputar Hari Ibu dan Jawabannya

Berikut ini beberapa pertanyaan mengenai Hari Ibu yang diperingati pada 22 Desember dan cara menjawab pertanyaan tersebut.

12 Contoh Pertanyaan Seputar Hari Ibu dan Jawabannya
Ilustrasi Hari Ibu. foto/IStockphoto

tirto.id - Dalam rangka memperingati Hari Ibu, masyarakat Indonesia biasanya akan mengadakan sejumlah kegiatan, salah satunya yakni lomba cerdas cermat seputar Hari Ibu.

Dalam perlombaan tersebut, terdapat sejumlah pertanyaan sulit yang akan disajikan dan tentunya berkaitan dengan Hari Ibu baik itu mengenai sejarah maupun maknanya.

Selain itu, kumpulan pertanyaan tersebut juga tidak hanya dijadikan sebagai acuan lomba, melainkan dapat menjadi penambah pengetahuan juga, terutama bagi generasi penerus bangsa.

Hari Ibu sendiri diperingati setiap 22 Desember di tiap tahunnya. Perayaan ini memiliki makna mendalam terutama bagi kaum perempuan Tanah Air.

Sebagai bahan pembelajaran maupun gambaran, berikut kumpulan contoh pertanyaan sulit seputar Hari Ibu beserta jawabannya.

Kumpulan Pertanyaan Sulit tentang Hari Ibu dan Jawabannya

1. Bagaimana sejarah dan asal usul peringatan Hari Ibu di Indonesia, dan mengapa tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu?

Jawaban: Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember untuk mengenang Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1928. Kongres ini bertujuan untuk mempersatukan organisasi-organisasi perempuan di Indonesia dalam upaya memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk pendidikan dan kesetaraan gender. Pada tahun 1953, pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Ibu untuk menghormati perjuangan perempuan Indonesia.

2. Bagaimana Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan Mother’s Day yang dirayakan di negara-negara Barat?

Jawaban: Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar penghormatan kepada peran ibu dalam keluarga. Hari ini juga merayakan peran perempuan secara umum, terutama dalam perjuangan kemerdekaan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Sementara itu, Mother’s Day di negara-negara Barat lebih fokus pada apresiasi kepada peran ibu sebagai sosok keluarga, dengan tradisi seperti memberikan bunga, kartu ucapan, dan hadiah.

3. Apa saja kontribusi konkret yang bisa dilakukan masyarakat untuk memperingati Hari Ibu agar relevan dengan isu-isu perempuan saat ini?

Jawaban: Masyarakat dapat memperingati Hari Ibu dengan cara:

- Mendukung program pemberdayaan perempuan, seperti pelatihan kewirausahaan atau pengembangan keterampilan.

- Menyuarakan isu kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di berbagai platform.

- Mengadakan seminar atau diskusi untuk membahas tantangan yang dihadapi perempuan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, akses pendidikan, dan diskriminasi di tempat kerja.

- Melibatkan laki-laki dalam kampanye kesetaraan gender, sehingga tanggung jawab membangun masyarakat yang adil menjadi tanggung jawab bersama

4. Apakah Hari Ibu dan Hari Ayah diperingati di tanggal yang sama?

Jawaban: Jika mengacu pada tanggal perayaannya, Hari Ibu dan Hari Ayah memiliki tanggal peringatan yang berbeda.

Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember di tiap tahunnya, sedangkan Hari Ayah diperingati setiap 12 November.

5. Apa alasan pemerintah Indonesia menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu secara resmi?

Jawaban: Pemerintah menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, untuk menghormati peran perempuan sebagai ibu bangsa yang berkontribusi dalam pembangunan dan perjuangan kemerdekaan.

6 Apakah Hari Ibu termasuk Hari Libur Nasional?

Jawaban: Hari Ibu meskipun diperingati secara nasional, nyatanya perayaan ini bukan termasuk Hari Libur Nasional maupun Cuti Bersama.

Melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959, Hari Ibu ditetapkan sebagai Hari Nasional yang Bukan Libur Nasional.

7. Apa filosofi atau makna di balik peribahasa "Surga berada di bawah telapak kaki ibu"?

Jawaban: Ungkapan ini menekankan penghormatan tinggi kepada ibu sebagai orang yang telah melahirkan, merawat, dan mendidik anak-anaknya, sehingga kebahagiaan dan keberkahan hidup anak bergantung pada baktinya kepada ibu.

Peribahasa atau ungkapan tersebut juga dapat menjadi representasi bahwa kehidupan seorang anak tidak mungkin luput dari peran seorang Ibu.

8. Bagaimana peran ibu dalam mempertahankan tradisi dan budaya di tengah perkembangan zaman modern seperti saat ini?

Jawaban: Ibu sering menjadi pengajar utama bagi anak-anaknya mengenai nilai-nilai budaya maupun tradisi melalui bahasa, makanan tradisional, cerita rakyat, adat istiadat, dan kebiasaan keluarga, sehingga memastikan warisan budaya tetap hidup.

Secara tidak langsung, cara mendidik maupun pembaktian seorang Ibu kepada anaknya telah merepresentasikan peran seorang Ibu dalam mempertahankan tradisi dan budaya.

9. Siapa tokoh perempuan yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional?

Jawaban: Beberapa tokoh perempuan yang mendapatkan predikat Pahlawan Nasional di antaranya seperti Raden Adjeng (R.A.) Kartini, Dewi Sartika, dan Cut Nyak Dien.

10. Menurut berbagai penelitian, seorang ibu memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membaca emosi anak dibandingkan ayah. Apa alasannya menurut ilmu psikologi?

Jawaban: Hal tersebut dapat dipicu karena ibu umumnya memiliki keterlibatan emosional yang lebih intens sejak kelahiran anak, sehingga meningkatkan kepekaan terhadap ekspresi non verbal anak.

11. Kapan dan di mana Kongres Perempuan Indonesia pertama kali diselenggarakan?

Jawaban: Kongres Perempuan Indonesia pertama kali diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.

12. Apa tema umum yang sering diangkat dalam peringatan Hari Ibu di Indonesia?

Jawaban: Tema yang diangkat biasanya terkait dengan peran ibu dalam pembangunan keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Baca juga artikel terkait HARI IBU atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra