tirto.id - Longsor menerjang tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7/2024). Akibat kejadian itu, terdapat 17 pekerja tambang emas hilang tertimbun longsor.
Dikutip dari Antara, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Edy Prakoso, menuturkan 17 orang penambang merupakan bagian dari total 33 orang korban tanah longsor pada areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur. Identitas ke-17 orang tersebut sudah didapatkan oleh petugas SAR gabungan.
Mereka mayoritas adalah laki-laki dan satu perempuan. Saat ini keberadaan para korban masih berstatus hilang dalam pencarian sejak kemarin malam Minggu (7/7/2024).
Edy menjelaskan dalam operasi SAR hari kedua ini jumlah petugas gabungan yang dikerahkan ke lokasi tambang emas Suwawa Timur total sebanyak 206 orang berikut dua unit alat berat. Kemudian satu unit helikopter dan peralatan SAR lengkap.
Tim tersebut masing-masing terdiri dari personel Kantor SAR Gorontalo sebanyak 25 orang. Selebihnya merupakan tenaga bantuan dari personel Kepolisian Daerah Gorontalo, Korem Batalyon 173, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo, Kelompok Pencinta Alam.
Berdasarkan laporan terkini dari Posko SAR Utama, jumlah korban sudah bertambah dari delapan menjadi 11 orang yang meninggal dunia. Delapan di antaranya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo lalu beberapa sudah berada di rumah duka, dan 3 masih di lokasi longsor.
Kemudian sebanyak lima orang selamat dalam keadaan luka-luka ringan dan berat seperti patah tulang di bagian kaki dan tulang belakang. Mereka sudah dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Para warga dan anggota keluarga turut membantu petugas SAR gabungan untuk melakukan proses evakuasi korban yang berhasil ditemukan dari lokasi longsor tersebut. Meski akses ke lokasi longsor cukup sulit yakni berjarak lebih dari 20 kilometer dari jalan utama tapi, Edy memastikan personel SAR gabungan yang dipimpin oleh Kepala Kantor SAR Gorontalo tersebut akan bertugas secara maksimal dengan harapan semua korban dapat ditemukan setidaknya kurang dari tujuh hari ke depan.
Editor: Intan Umbari Prihatin