Menuju konten utama
Gempa Cianjur

12 Kecamatan Terdampak Gempa Cianjur, Berikut Sebarannya

BNPB menyebut sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur terdampak gempa magnitudo 5,8 pada Senin (21/11) kemarin.

12 Kecamatan Terdampak Gempa Cianjur, Berikut Sebarannya
Foto udara Jalan Raya Puncak-Cianjur yang tertimbun longsor di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut terdapat 12 kecamatan terdampak akibat gempa bumi 5,6 magnitudo (M) di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pukul 13.21 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) kemarin, Senin (21/11/2022).

Hal ini disampaikan dia via Zoom dalam konferensi pers daring bertajuk “Update Perkembangan Penanganan Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur Langsung dari Posko Tanggap Darurat”, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa (22/11/2022) sore.

“Daerah terdampak ada 12 kecamatan,” ujar Suharyanto.

Dia mengungkapkan bahwa keduabelas kecamatan yang terdampak akibat gempa bumi Cianjur tersebut antara lain Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Pacet, serta Kecamatan Gekbrong.

"Dari 12 kecamatan ini masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat-tempat pengungsian,” tutur Suharyanto.

Lanjut dia, bahkan jumlah tempat pengungsiannya kemungkinan bertambah. Karena tempat pengungsian di 12 kecamatan itu merupakan tempat pengungsian yang diharapkan terpusat bagi masing-masing kecamatan, terkait pengungsi korban gempa di keduabelas kecamatan itu.

“Tetapi, seharian kita lihat tadi ada juga warga, masyarakat yang mendirikan tenda-tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing,” kata Suharyanto.

Dia menyebut BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), semua kementerian atau lembaga (K/L), lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan penanganan bencana ini akan terus membantu mendampingi.

“Kami usahakan bahwa yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya bisa masuk ke tempat-tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya,” imbuh Suharyanto.

BNPB pun melaporkan sampai sore ini, 22 November 2022 pukul 17.00 WIB, sudah ada 268 orang tewas akibat gempa bumi Cianjur kemarin.

Dari 268 orang yang tewas akibat gempa bumi Cianjur tersebut, sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi. Lalu, di samping 268 korban jiwa dan 122 orang yang sudah teridentifikasi, masih ada sejumlah 151 korban yang hilang.

“Dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus. Nah, apakah 151 orang ini nanti bagian dari yang belum teridentifikasi? Nanti kami akan dalami lebih lanjut. Bisa saja yang masih hilang pencarian itu sebagian berada dalam data 268 [korban jiwa] yang belum teridentifikasi,” kata Suharyanto.

Lebih lanjut dia, korban luka-luka akibat gempa bumi Cianjur sampai sore ini ada sebanyak 1.083 orang serta 58.362 orang masih mengungsi dari 12 kecamatan terdampak.

Sementara itu, kerugian materiil hingga saat ini tercatat 6.570 unit rumah rusak ringan, 2.071 unit rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak berat. Total ada 22.198 rumah yang rusak.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri