tirto.id - Sebanyak sepuluh warga Swedia menjadi korban penembakan di salah satu pusat pendidikan di Risbergska, Swedia, pada Selasa (4/2/2025) waktu setempat. Ke-10 orang tersebut tewas di tempat usai ditembak.
Kepala polisi setempat, Roberto Eid Forest, mengatakan terdapat sejumlah warga yang mengalami luka-luka, namun dia tak merincikan berapa korban tersebut.
“Perkembangan terbaru ini terkait dengan peristiwa menyedihkan pada hari ini di Kampus Pusat Pendidikan bagi Warga Dewasa Risbergska. Kami saat ini mengetahui bahwa setidaknya 10 orang telah tewas di tempat itu hari ini. Kami belum dapat menyediakan informasi lebih spesifik saat ini, dengan alasan terkait jumlah orang yang terluka,” kata Roberto dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (5/2/2025).
Forest menceritakan bahwa pihaknya menerima aduan melalui kanal panggilan darurat pada pukul 12.33 waktu setempat mengenai dugaan penembakan di sekolah di Risbergska. Pihak kepolisian langsung mengerahkan personel dalam dalam jumlah besar ke lokasi dengan tujuan menghentikan kekerasan dan menyelamatkan korban.
Polisi juga mencatat adanya asap yang muncul usai penembakan di lingkungan sekolah tersebut. Sejumlah korban ditemukan dengan luka tembak, dimana salah satunya diduga adalah pelaku penambakan itu.
Demi keselamatan, polisi mengungsikan para murid dan sivitas akademika ke sejumlah sekolah lain di sekitarnya.
Adapun pihak polisi, hingga proses evakuasi selesai dilakukan, tidak ada yang menjadi korban baik tewas maupun terluka.
Diketahui bahwa sekolah Risbergska itu diperuntukkan bagi warga Swedia berusia dewasa yang tidak menyelesaikan pendidikan formal mereka atau gagal meraih nilai untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah ini berlokasi di sebuah kampus yang juga ditempati sejumlah sekolah untuk anak-anak.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, turut berbelasungkawa atas kejadian penembakan tersebut dan menyebutnya sebagai hari paling menyedihkan di Swedia.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi seluruh Swedia," kata Ulf di X.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto