tirto.id - Negara memerlukan biaya yang besar untuk menjalankan operasionalnya. Sama seperti individu, negara juga melakukan pembelian secara kredit atau mengambil pinjaman untuk urusan pengembangan negara.
Pinjaman tersebut akan masuk sebagai utang nasional atau utang negara. Besaran utang tersebut bisa semakin tinggi sesuai jumlah dan lama pinjaman suatu negara.
Tingginya besaran utang sering dikait-kaitkan dengan krisis yang dapat menimpa suatu negara. Meskipun hal ini bisa terjadi, namun anggapan ini kurang tepat.
Besaran utang negara umumnya dikalkulasikan bersama rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB). Persentase rasio utang terhadap PDB inilah yang akan menjadi penentu kemampuan negara tersebut untuk membayar kewajibannya.
Semakin besar rasio utang terhadap PDB, maka semakin kecil kemungkinan suatu negara akan sanggum membayar utangnya. Sebaliknya, semakin kecil rasio utang terhadap PDB maka semakin besar negara membayar kembali kewajibannya.
Sebagai contoh negara Tiongkok yang saat ini menempati posisi ketiga sebagai negara dengan utang tertinggi di dunia. Namun, rasio utang Tiongkok terhadap PDB-nya tergolong rendah.
Menurut CEIC Data, pada Desember 2022 Tiongkok memiliki rasio utang terhadap PDB sebesar 21,4 persen. Ini jauh lebih rendah dibanding Prancis yang memiliki rasio utang terhadap PDB mencapai 112,80 persen.
Padahal Prancis menempati posisi keempat sebagai negara dengan besaran utang tertinggi di dunia, alias jumlah pinjamannya tidak lebih banyak dibanding Tiongkok. Artinya, meskipun memiliki utang yang lebih banyak, Tiongkok memiliki kemampuan membayar kewajibannya lebih tinggi dibanding Prancis.
10 Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia
Negara dengan nilai utang tertinggi di dunia pada 2023 dipegang oleh Amerika Serikat. Dikutip dari World Population Review, negara ini memiliki besaran utang nasional lebih dari dua kali lipat dari negara mana pun.
Tingginya utang AS dikaitkan dengan penyebab gagal bayar utang negara tersebut yang mencuat belakangan ini. Dikutip dari Statista, AS saat ini memiliki besaran utang mencapai 31,45 triliun dolar AS. Sementara rasio utangnya terhadap PDB sangat tinggi mencapai 128,13 persen.
Selain AS ada beberapa negara lain yang memiliki jumlah utang terbanyak di dunia. Berikut daftar 10 negara dengan utang terbanyak di dunia seperti yang dikutip dari World Population Review:
- Amerika Serikat: 31,45 triliun dolar AS
- Jepang: 13,05 triliun dolar AS
- Cina: 10,11 triliun dolar AS
- Prancis: 3,32 triliun dolar AS
- Italia: 3,16 triliun dolar AS
- Britania Raya: 3,03 triliun dolar AS
- Jerman: 2,96 triliun dolar AS
- India: 2,37 triliun dolar AS
- Kanada: 2,24 triliun dolar AS
- Spanyol: 1,69 triliun dolar AS.
10 Negara dengan Rasio Utang Terhadap PDB Tertinggi di Dunia
Sementara itu, jika dilihat dari sisi persentase rasio utang terhadap PDB maka Jepang adalah negara dengan rasio utang tertinggi pada tahun 2023.
Dikutip dari Times of India, tingginya rasio utang terhadap PDB Jepang dikarenakan masalah demografi dan stagnasi ekonomi di negara tersebut. Beberapa tahun terakhir, Jepang memang sedang dalam masalah krisis kelahiran.
Hal ini memicu ekonomi negara tersebut melambat karena kekurangan tenaga kerja dan rendahnya jumlah orang yang membayar pajak. Selain itu, kas negara juga menipis untuk membayar perawatan lansia di tahun-tahun medatang.
Selain Jepang, ada beberapa negara lain yang memiliki rasio utang terhadap PDB tertinggi, sebagai berikut:
- Jepang: 259,43 persen
- Sudan: 200,35 persen
- Yunani: 194,50 persen
- Eritrea: 179,66 persen
- Singapura: 159,87 persen
- Maladewa: 154,39 persen
- Libanon: 150,58 persen
- Italia: 150,30 persen
- Tanjung Verde: 145,13 persen
- Barbados: 135,40 persen.
Peringkat Jumlah Utang dan Rasio Utang Indonesia
Masih berdasarkan data dari World Population Review, Indonesia memang tidak masuk dalam peringkat 10 besar negara dengan utang tertinggi di dunia.
Namun, Indonesia menempati posisi 19 besar negara dengan utang tertinggi di dunia, yakni lebih rendah dari Belanda dan lebih tinggi dari Yunani.
Menurut data dari Bank Indonesia (BI) utang luar negeri (ULN) Indonesia per Februari 2023 saat ini sebesar 400,1 miliar dolar AS. Jumlah ini turun 4,6 miliar dibandingkan ULN Indonesia pada Januari 2023 sebesar 404,6 miliar dolar AS.
Sementara itu, rasio utang Indonesia terhadap PDB masih terjaga di angka 29,9 persen. Oleh karena itu, peringkat rasio utang Indonesia terhadap PDB tidak masuk sebagai yang tertinggi di dunia.
Pemerintah RI sendiri memiliki batas aman rasio utang terhadap PDB untuk menghindari risiko kegagalan bayar utang. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu), batas rasio utang Indonesia terhadap PDB adalah 60 persen.
Editor: Yantina Debora
