tirto.id - Sebanyak 10 personel polisi yang mengalami luka-luka akibat ledakan mortir di Mako Detasemen Gegana, Surabaya, sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (5/3/2024) hari ini. Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Imam Sugianto, menuturkan, pada kejadian tersebut terdapat lima anggota mengalami sesak nafas dan satu anggota di pos penjagaan mengalami tangan terkilir.
Kemudian, lainnya mengalami luka akibat pecahan kaca di bagian kepala dan tangan. Namun, semuanya sudah mendapatkan penanganan medis.
"Korban yang dinyatakan luka kemarin sudah dinyatakan baik-baik saja dan diperbolehkan pulang," kata Imam dalam konferensi pers secara daring, Selasa (5/3/2024).
Sementara itu, Imam menuturkan, ledakan di Mako Brimob Surabaya diakibatkan sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau di disposal. Kemudian, sisanya akan dimusnahkan juga dalam waktu dekat sebelum akhirnya meledak.
"Itu kita tetapkan kalau misalnya sudah satu bulan terkumpul ada beberapa bahan peledak langsung akan kita musnahkan, jumlahnya relatif, biasanya langsung kita musnahkan. Kemarin itu juga sebagian sudah dimusnahkan," ungkap Imam.
Sebelumnya dijelaskan Imam, bahan peledak yang tersimpan di gudang tersebut berupa black powder, klorat, belerang, sulfur, oksidator, dan serbuk petasan sebanyak 1 kilogram. Bahan-bahan kimia itu biasanya digunakan untuk merakit bom ikan.
Dia menuturkan ledakan di gudang tersebut diduga karena panasnya sinar matahari. Sehingga, bahan kimia itu meledak dan menyebabkan kaca pecah, getaran cukup kuat, dan kendaraan rusak.
"Beberapa anggota menjadi korban karena dari gudang itu berjarak 10 meter dari titik ledakan," tutur Imam.
Untuk diketahui, pada saat terjadi ledakan di Mako Brimob Polda Jatim, 10 anggota kepolisian ini awalnya sedang menjalani latihan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca ledakan. Mereka berada di dalam ruangan dengan jarak 10 meter dari sumber ledakan yang berada di gudang penyimpanan bahan peledak. Sontak, para petugas terkena serpihan kaca bangunan sebagai dampak ledakan di Mako Brimob Surabaya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin