tirto.id - Bank Indonesia (BI) berkomitmen dalam memperkuat keamanan siber dan perlindungan konsumen perbankan digital. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, bilang, komitmen penguatan keamanan siber merupakan upaya bank sentral untuk mendukung perkembangan industri keuangan digital.
“Bank Indonesia tentu berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri keuangan digital melalui berbagai kebijakan yang proaktif dan friendly terhadap inovasi dengan tetap diseimbangkan dengan upaya kita menjaga stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran,” katanya, dalam Digital Bank Summit 2024 di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Juda mengatakan, Bank Indonesia pun menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Keamanan Sistem Informasi dan Ketahanan Siber bagi Penyelenggara Sistem Pembayaran, Pelaku Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing, serta Pihak Lain yang Diatur dan Diawasi Bank Indonesia sebagai upaya menjaga keamanan siber dan perlindungan konsumen. Aturan yang diterbitkan pada April 2024 ini mengatur tentang penguatan keamanan siber dan perlindungan konsumen.
“BI juga telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait keamanan sistem Informasi dan ketahanan siber pada bulan April yang lalu,” imbuh pria kelahiran tahun 1964 itu.
Juda juga memastikan Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas industri jasa keuangan dalam dalam menjaga keamanan siber di sektor keuangan. Bank Indonesia juga terus mendorong pelaku industri keuangan untuk menciptakan infrastruktur keuangan digital yang aman, efisien dan dapat diandalkan. Ia beralasan, penguatan infrastruktur digital yang kuat akan membuat bank atau perusahaan keuangan digital jauh dari risiko serangan siber.
Bank Indonesia juga terus berupaya memperkuat regulasi dan pengawasan, tetapi tetap adaptif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar. Pria yang juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur Bank Indonesia di bidang Stabilitas Sistem Keuangan dan Kebijakan Makroprudensial ini mengatakan, Bank Indonesia juga melanjutkan program-program edukasi dan literasi keuangan digital kepada masyarakat juga dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsumen dalam menggunakan layanan keuangan digital dengan bijak dan aman.
“Terakhir adalah kolaborasi dan sinergi. Kami akan terus mendorong kolaborasi antara regulator, pelaku industri dan masyarakat. Sinergi ini penting untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang berkelanjutan dan mampu memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional,” tutup pria kelahiran Pontianak itu.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher