Menuju konten utama

Zulhas Minta Pemda Siaga Hadapi Kekurangan Pangan di Awal Tahun

Zulhas mengingatkan transisi pemerintah daerah dalam menghadapi kekurangan stok beras di awal tahun.

Zulhas Minta Pemda Siaga Hadapi Kekurangan Pangan di Awal Tahun
Petani membawa bibit padi untuk ditanam kembali di sawah tadah hujan di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/agr

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengingatkan pemerintah daerah mengenai ancaman kekurangan stok pangan pada Januari hingga Februari 2025 mendatang.

Sosok yang akrab disapa Zulhas tersebut mengungkapkan berdasarkan pada pengalaman di tahun sebelumnya, jumlah padi akan mengalami kekurangan atau shortage di dua bulan pertama tersebut.

Merunut pada data yang dipaparkan Zulhas, selama kurun 2023-2024, produksi beras selama Januari dan Februari selalu lebih sedikit dari total konsumsi masyarakat.

Di Januari 2023 total produksi beras 1,24 juta ton sedangkan kebutuhan konsumsinya 2,54 juta ton, di Februari 2023 produksi berasnya 2,85 juta ton dan konsumsinya 2,54 juta ton.

Di Januari 2024, total produksi beras adalah 0,87 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat sebanyak 2,56 juta ton. Di Februari 2024 produksi beras sebanyak 1,39 juta ton dan konsumsinya 2,57 juta ton.

"Ini pengalaman tahun sebelumnya, para bupati, gubernur kita, cerita sama pada Januari dan Februari nanti kita akan shortage hasil panen akan jauh dari kebutuhan," kata Zulhas dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Sentul International Convention Center, Bogor, Kamis (7/11/2024).

Zulhas menambahkan jika selama dua bulan pertama tersebut akan menjadi masa transisi pemerintahan baru di provinsi dan kabupaten/kota. Sehingga, dia meminta pemerintah daerah untuk berhati-hati.

"Ini saya minta betul pemerintah baru jangan sampai Januari-Februari terjadi gejolak pangan," kata Zulhas.

Dia juga meminta masukan kepada peserta rapat koordinasi tersebut mengenai tindakan pemerintah mendatang. Dia menyebut ada sejumlah opsi untuk menghadapi fenomena kekurangan stok beras di dua bulan pertama tersebut.

Zulhas berharap tidak ada ada efek buruk imbas kekurangan hasil panen itu terhadap kondisi inflasi dalam negeri. Dirinya ingin pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa kompak selama dua bulan pertama pada 2025 itu.

"Kita berharap tidak ada inflasi yang tinggi dan gejolak bahan pokok. Kunci sukses swasembada 2028 adalah kerja sama kita semua," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait STOK PANGAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto