Menuju konten utama

Zakir Naik: Makna Islam Masih Banyak Disalahartikan

Zakir Naik mengatakan setelah terjadi penyerangan pada 11 september 2001, umat Islam di Amerika Serikat semakin dikucilkan. Nama Islam juga semakin melekat sebagai agama yang fundamentalis dan jihad.

Zakir Naik: Makna Islam Masih Banyak Disalahartikan
Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, Senin (3/4). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Cendekiawan Muslim asal India Zakir Naik mengatakan masih banyak orang yang salah mengartikan makna Islam, terlebih banyak yang mengidentikkannya sebagai agama jihad dan fundamentalisme. Menurutnya, orang yang menyebut agama Islam dengan kedua istilah itu justru karena tidak mengetahui arti yang sebenarnya.

"Makna Islam dari kata salam berarti agama damai, tetapi persepsi terkait agama Islam masih banyak yang salah mengartikan. Islam banyak yang mengidentikkan sebagai agama jihad dan fundamentalisme," kata Zakir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (3/4/2017).

Dalam kuliah umum bertema "Religion As An Agent of Mercy and Peace", Zakir mengemukakan, setelah terjadi penyerangan pada 11 september 2001, umat Islam di Amerika Serikat semakin dikucilkan. Nama Islam, kata dia, melekat sebagai agama yang fundamentalis dan jihad.

Ia mengatakan citra itu juga sering diagungkan oleh media internasional dan sering mengasosiasikan Islam sebagai agama yang fundamentalis. Padahal, menurut dia, mereka tidak mengetahui makna yang sebenarnya dari istilah itu.

"Menurut kamus Oxford, fundamentalis mengandung arti berpegang teguh kepada ajaran agama terutama dalam memahami agama Islam. Siapapun boleh menjadi Islam yang fundamentalis, tetapi jangan salah arah," katanya.

Ia mengatakan, selain fundamentalis, sampai saat ini juga masih banyak yang memandang buruk makna jihad. Menurutnya jihad bukanlah perang sebagaimana yang sering diartikan terutama oleh media internasional.

"Jihad dari kata jahadah, yang artinya berjuang dengan sungguh-sungguh untuk berusaha menjadi agen muslim yang baik," katanya.

Menurut dia, jihad bukan hanya dilakukan oleh muslim saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh non-muslim asalkan mereka bisa bersungguh-sungguh dan berjuang untuk menyebarkan perdamaian.

"Semua itu menjadi tugas muslim untuk membuang perspektif terkait agama Islam yang masih disalahartikan," kata Zakir.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh umat Islam agar menjadi agen muslim yang baik bagi agamanya dan agama lain.

"Siapapun yang menyebarkan perdamaian dan mengikuti ajaran Islam dengan baik, itu artinya dia adalah agen muslim," kata Zakir.

Baca juga artikel terkait ZAKIR NAIK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto