tirto.id - Pemerintah Malaysia melarang Zakir Naik melakukan ceramah atau khotbah di seluruh negara bagian Malaysia.
Dikutip dari Malay Mail, larangan ini dikeluarkan terkait ceramahnya soal umat Hindu Malaysia. Pemerintah larangan dilakukan terkait dengan kepentingna keamanan masional.
"Perintah telah diberikan kepada semua kepolisian, dan ini dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional dan untuk menjaga keharmonisan ras," kata Datuk Asmawati Ahmad, Humas Kepolisian Malaysia.
Sebelumnya tujuh negara telah melarang Zakir Naik ceramah di wilayahnya pada hari Minggu termasuk Melaka, Johor, Selangor, Penang, Kedah, Perlis dan Sarawak, dikutip dari The Star.
Kedah, Penang dan Johor menjadi negara terbaru yang mengumumkan keberatan mereka terhadap pembicaraan keagamaan Zakir Naik.
Direktur Departemen Agama Johor (JAIJ) Datuk Md Rofiki A. Shamsudin mengatakan pihaknya tidak mengizinkan Zakir Naik untuk melakukan ceramah keagamaan di negara bagian itu.
“Setiap pengkhotbah agama harus mendapatkan persetujuan yang diperlukan dari JAIJ sebelum mereka diizinkan untuk melakukan ceramah keagamaan. Ini untuk memastikan bahwa para pengkhotbah ini tidak mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan kredo atau aqidah kita,” katanya.
Tak lama setelah itu, Wakil Menteri Penang I Datuk Ahmad Zakiyuddin Abdul Rahman mengatakan negara tidak akan menyambut Zakir Naik ke wilayahnya untuk berbicara di setiap acara publik.
“Ketika Zakir mengunjungi kami, kami membahas beberapa hal, termasuk keinginannya untuk mengadakan pembicaraan di Penang. Tapi kami segera mengatakan kepadanya bahwa kami merasa apa pun yang ia ingin bicarakan tidak akan cocok untuk negara," katanya.
Dikutip dari The Star, pada hari Minggu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga mengkritik penceramah Islam atas komentarnya terhadap komunitas minoritas di Malaysia.
Dia juga mengatakan bahwa Zakir Naik telah "melampaui" hak status penduduk tetapnya (PR).
Alasan Malaysia Menolak Zakir Naik
Malaysia melarang Zakir lantaran dalam ceramahnya ia mengatakan umat Hindu di Malaysia memiliki "hak 100 kali lebih banyak" dari pada minoritas Muslim di India.
Ia juga mengatakan orang Tionghoa Malaysia adalah tamu di negara itu, dikutip dari South China Morning Post.
Ras dan agama adalah masalah sensitif di Malaysia, yang mana Muslim membentuk sekitar 60 persen dari 32 juta penduduknya. Sisanya kebanyakan etnis Cina dan India, yang sebagian besar adalah Hindu.
Zakir Naik yang telah tinggal di Malaysia selama sekitar tiga tahun, meminta maaf atas ucapannya tetapi bersikeras bahwa ia bukan rasis.
"Bukan niat saya untuk membuat marah individu atau komunitas," kata Naik dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (20/8/2019).
"Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus atas kesalahpahaman ini."
Editor: Maya Saputri