tirto.id -
Dilansir dari laman Phone Arena, Jumat (5/10/2018), Yahoo Together diklaim tidak meniru aplikasi mengobrol yang sudah ada di pasaran, termasuk Slack, meski sekilas tampilan antarmuka aplikasi Yahoo ini mirip dengan Slack.
Yahoo Together memberikan fungsi standar aplikasi berbagi pesan, sayangnya aplikasi itu belum menawarkan panggilan suara. Meski begitu, pihak Yahook meyakini platform ini akan mengeluarkan fungsi tersebut.
Yahoo Together dikembangkan oleh tim yang sama yang membuat Messenger, aplikasi ini sempat hadir dalam versi beta bernama Yahoo Squirrel, tersedia dalam versi Android dan iOS.
Pengguna harus login dari akun Yahoo. Namun begitu, tetap bisa mengundang orang-orang yang belum memiliki akun di platform tersebut melalui kode unik yang harus dimasukkan orang yang diundang saat mendaftar. Sayangnya, Yahoo Together belum memiliki versi desktop atau browser, tidak seperti pendahulunya. Tapi, laman tersebut berpendapat langkah ini perlu diapresiasi karena Yahoo berupaya agar Together tidak bernasib seperti Messenger.
Sebelumnya, dilansir Techcrunch, Yahoo Messenger bertengger di posisi 160 sebagai aplikasi pesan instan di iOS dan nomor 117 sebagai aplikasi pesan instan di Android.
Atas nasib nahas tersebut, Yahoo akhirnya menyuntik mati salah satu produk paling ikoniknya tersebut. Melalui laman resmi, Yahoo menyebut YM akan tamat pada 17 Juli 2018, alias mati selepas beroperasi selama 20 tahun 5 bulan 1 minggu dan 1 hari.
Itu keputusan tak terelakkan atas sebuah aplikasi pesan instan yang mempelopori sistem berbagi file dalam suatu chat, fitur unsend alias menarik kembali pesan yang terlanjur dikirim, dan group conversation alias percakapan kelompok.
Di jagat maya, kepergian YM ditaburi tagar #YahooMessenger. Menghimpun via TweatReach, antara 13 hingga 17 Juni 2018, tercipta 777 kicauan yang mengandung tagar itu, dengan 100 kicauan di antaranya menjangkau 2.114.175 pengguna Twitter di seluruh dunia.
Dalam pernyataannya, Yahoo menyatakan kematian YM tak lepas dari “perubahan lanskap komunikasi yang terjadi terus-menerus.” Yahoo menyatakan kini “berfokus mengembangkan dan memperkenalkan perangkat komunikasi baru yang sesuai kebutuhan konsumen.”
Editor: Yulaika Ramadhani