tirto.id - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan berjanji akan menambahkan anggaran belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia sampai dengan Rp75 triliun. Hal ini dirasa penting untuk memperkuat keamanan sekaligus menunjukkan kekuatan Indonesia.
Penambahan ini disampaikan oleh Menko Polhukam Wiranto di kantor Kementerian Sekretariat Negara RI hari Kamis (25/10/2018). Wiranto menegaskan penambahan alutsista ini sering dianggap tidak cukup penting.
"Tahun 2015 ada kira-kira angkanya Rp40 triliun sekarang 2019 di angka Rp75 triliun. Ini penting. Banyak yang mengatakan tidak penting, ini penting," tegas Wiranto.
Wiranto juga menyatakan pembelian ini dibutuhkan untuk memperkuat stabilitas keamanan. Pemerintah juga mengkaji agar pembelian ini sesuai dengan yang dibutuhkan Indonesia. Jika tidak dibeli, menurut Wiranto, Indonesia tidak akan kuat untuk proses diplomasi dengan luar negeri.
"Karena ini bagian bagaimana mengamankan diplomasi kita. Bargaining position," ucap Wiranto. "Bahasa sederhananya ya gertak-gertakan, kita jangan kalah gertak."
Wiranto menyatakan Indonesia juga sedang memperkuat pengawasan perbatasan. Pendiri Partai Hanura ini menyatakan akan ada 11 pos perbatasan yang baru di tahun 2019.
"Membangun pos lintas batas berarti memperkuat pertahanan kita dari hal yang sekarang tidak hanya musuh tapi bahaya narkoba, illegal logging, illegal fishing, human traficking, itu kan lewat linras batas itu," katanya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yantina Debora