Menuju konten utama

Wiranto Sebut "Belantara Hoax" Buat Masyarakat Bingung

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan persebaran berita yang tidak jelas atau “hoax” membuat masyarakat bingung.

Wiranto Sebut
Menko Polhukam Wiranto (kanan) berbincang dengan Kepala BIN Budi Gunawan (kiri) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/12/2017). Rapat tersebut membahas mengenai antisipasi perkembangan media sosial. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan persebaran berita yang tidak jelas atau “hoax” membuat masyarakat bingung.

Wiranto menuturkan dampak adanya "belantara hoax” untuk masyarakat di antaranya adalah adanya keraguan terhadap segala informasi yang diterima, seperti dikutip dari Antara di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta pada Selasa (3/1/2017).

"Kita sekarang dihadapkan kemajuan teknologi yang di satu sisi perlu disyukuri, karena membawa proses pendidikan yang lebih baik serta informasi yang lebih cepat dan luas. Tapi di sisi lain kegiatan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang kemudian menggunakannya untuk fitnah. Ini tentu saja membuat masyarakat bingung," ujarnya.

Menurut Wiranto, kebingungan masyarakat ini dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menanamkan kebencian, sehingga berpeluang terjadi perpecahan dan permusuhan.

"Kalau sudah begitu (perpecahan) pembangunan nasional akan terganggu, yang rugi tetap masyarakat, bangsa dan negara juga tentu merugi," jelasnya kemudian.

Oleh karena itu, mantan Panglima TNI ini mengimbau masyarakat agar bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi serta menyebarkan informasi.

"Selanjutnya, kami akan tertibkan berita hoax. Bebas berpendapat boleh, diizinkan, tetapi dengan cara-cara yang baik, yang elegan dan bermartabat," tuturnya.

Di lain kesempatan, Kementerian Agama sedang mengkaji fikih bagi muslimin dan muslimah soal bermedia sosial guna menghindari banyak hal terkait informasi di dunia maya yang berkonten hoax atau palsu.

"Ini sedang dikaji agar masyarakat Indonesia tidak terjebak dalam berita hoax yang tidak jelas dengan landasan agama," kata Menteri Agama, Lukman Saifuddin, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Islam kaya dengan referensi yang mengajarkan agar Muslim tidak mengonsumsi dan menyebarluaskan berita-berita bohong.

Intinya, kata dia, penting bagi masyarakat Indonesia yang religius dan mayoritas Muslim bisa lebih santun dan berhati-hati dalam bermedia sosial.

Di media sosial saat ini, lanjut dia, banyak bertebaran berita bohong maka perlu tabayyun atau proses klarifikasi keabsahan informasi.

Berita hoax, kata Lukman, berpotensi memecah belah persatuan bangsa karena isinya yang simpang siur dan cenderung provokatif.

"Karena di era digital ini, kita harus lebih cermat menyikapi dan menggunakan dunia maya media sosial. Jadi proses tabayyun adalah persyaratan agar kita lebih bijak," tuturnya.

Baca juga artikel terkait HOAX atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri