tirto.id - Wiranto mengundurkan diri jabatan Ketua Umum dalam Munaslub di Gedung DPP Partai Hanura di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016) malam.
"Pada kesempatan ini ijinkan saya mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Hanura," ujar Wiranto.
Wiranto beralasan pengunduran dirinya dari Ketua Umum Partai Hanura karena saat ini ia juga Menteri Koordinaor Politik, Hukum dan Keamanan. Wiranto mengakui tugas yang diamanahkan padanya tidak mungkin dirangkap dengan jabatan struktural partai.
"'Life is a choice, pilihan saya mengabdi pada bangsa negara adalah yang utama. Maka pada kesempatan ini ijinkan saya untuk berkonsentrasi penuh pada tugas saya sebagai Menkopolhukam," ujarnya.
Wiranto menekankan walaupun secara fisik dirinya tidak di dalam struktur partai Hanura, namun dia memastikan kecintaan dan kepeduliannya terhadap Hanura akan tetap hidup bersama seluruh kader.
Dalam Munaslub ini, Hanura mengagendakan pemilihan ketua umum baru. Nama Oesman Sapta Odang disebut-sebut menjadi calon tunggal pengganti Wiranto sebagai Ketua Umum Hanura, demikian Antara.
Wiranto telah menjadi Ketua Umum Hanura sejak partai ini dideklarasikan pada 21 Desember 2006 lalu.
Pada Pemilu 2009, Wiranto bersama Jusuf Kalla maju dalam pemilihan presiden, namun keduanya gagal.
Pada 2014, Wiranto sempat mencalonkan diri lagi sebagai calon presiden, dengan pasangannya Hary Tanoesoedibjo, yang dikenal sebagai konglomerat media. Pencalonannnya gagal setelah perolehan suara Hanura jeblok. Ia kemudian merapat ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu.
Pada perombakan atau reshuffle Jilid II kabinet Jokowi-JK yang dihelat Rabu 27 Juli 2016, Wiranto dipercaya menduduki jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.
