Menuju konten utama

Waskita Karya Batasi Waktu Pemasangan Girder di Atas Pukul 5 Sore

Pembatasan waktu pemasangan grider juga pernah dilakukan pada proyek tol di Pasuruan-Probolinggo dan Batang-Pemalang.

Waskita Karya Batasi Waktu Pemasangan Girder di Atas Pukul 5 Sore
Pekerja beraktivitas didekat tiang pancang yang roboh pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan D I Panjaitan, Selasa (20/2/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Menyusul beberapa insiden kecelakaan saat pengerjaan proyek pada malam dan dini hari, PT Waskita Karya mengaku akan membatasi waktu pemasangan grider yang tak melebihi pukul 17.00 WIB.

Kecelakaan proyek Waskita yang belum lama terjadi adalah pengerjaan tol Becakayu di dekat gardu tol Kebon Nanas jalan D.I. Panjaitan, Jakarta Timur. Akibatnya, 7 orang pekerja luka-luka.

"Teman-teman pekerja Waskita Karya tidak lagi melakukan pemasangan girder di atas jam 17.00," ujar Direktur Operasi II Waskita, Nyoman Wirya Adnyana, Kamis (22/2/2018).

Ia mengatakan, pembatasan waktu pemasangan grider ini juga pernah dilakukan pada proyek tol di Pasuruan-Probolinggo dan Batang-Pemalang.

Langkah itu diterapkan guna menghindari kecelakaan seperti yang pernah terjadi di jembatan proyek pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) pada 22 September 2017. Akibatnya, ada korban luka 2 orang dan 1 orang pekerja tewas.

"Berdasarkan pengalaman di Bocimi kami tidak melakukannya malam. Sehingga, kami hentikan sampai jam 5 sore. Lalu, kita lanjutkan besoknya," ungkap Nyoman.

Ia mengatakan, sederetan kecelakaan tersebut menjadi pelajaran untuk lebih meningkatkan kehati-hatian. "Safety factor diberi penguat untuk kecelakaan tidak terjadi lagi," ungkapnya.

Menurut dia, pihaknya akan mengevaluasi penghentian beberapa proyek jalan tol yang dihentikan sementara oleh pemerintah akibat banyaknya kecelakaan infrastruktur 2 tahun terakhir.

"Momentum mengingatkan kepada kami bahwa semua proyek ini harus lebih hati-hati dijalankan sesuai SOP, dan ada faktor-faktor yang selama ini kita lalai perhitungkan, misalnya kecepatan angin," sebut Nyoman.

Ia mengatakan, memperhitungkan kecepatan angin di lokasi juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi keselamatan kerja.

"Pada saat kita melaksanakan (memasang) menggunakan crane. Gerakannya harus seirama kiri dan kanan. Begitu tidak seirama ini sudah menimbulkan satu masalah sendiri. Jadi harus smooth sekali," kata Nyoman.

Baca juga artikel terkait TOL BECAKAYU atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto