tirto.id - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan menanggapi isu penolakan warga Daan Mogot, Jakarta Barat terhadap kehadiran para pencari suaka yang dipindahkan di gedung bekas Komando Militer (Kodim), Jakarta Barat. Menurutnya, itu bentuk minimnya sosialisasi pemangku kebijakan kepada warga sekitar.
"Penolakan dari masyarakat sekitar menunjukkan bahwa Pemprov Jakarta tidak menyiapkan pemindahan secara baik dan tidak melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tempat penampungan," ujarnya kepada Tirto, Selasa (16/7/2019).
Sebab, menurutnya, jika sosialisasi dan pendekatan kepada warga sekitar sudah dilakukan secara optimal bisa saja penolakan itu urung terjadi. Justru ia menilai, bisa saja keadaan menjadi berbalik yakni membantu para pencari suaka yang berasal dari berbagai negara termasuk Palestina dan Afganistan tersebut.
"Seharusnya Pemprov Jakarta melakukannya dengan rela hati dan total," katanya.
Ia juga menyoroti fasilitas di pengungsian yang ala kadarnya, sehingga menimbulkan keluhan-keluhan bagi para pencari suaka.
"Kurangnya fasilitas mereka di pengungsian di kawasan bekas markas Kodim itu menunjukkan bahwa Pemprov Jakarta tidak menyiapkan tempat penampungan secara baik dan manusiawi," tambahnya.
Terpampang spanduk putih bertuliskan 'Kami warga komplek Daan Mogot baru. Menolak tempat penampungan imigran di komplek kami'. Spanduk tersebut terpasang sejak Sabtu (13/7/2019) dini hari.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri