tirto.id - Walikota Jakarta Pusat, Bayu Megantara, mengatakan masih ada sejumlah evaluasi terkait pembangunan jembatan penghubung multiguna (JPM) atau skybridge di Tanah Abang.
"Masih kami evaluasi terus. Seperti toilet [ada] dua, kami [akan] tambah satu. Kemudian tempat duduk untuk lansia. Kami berusaha tambah tempat duduk," kata Bayu saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).
Bayu juga mengatakan akan menambahkan fasilitas untuk charge telepon genggam. JPM juga belum diresmikan hingga saat ini, walaupun sejak akhir Desember, sejumlah warga sudah mulai berjualan di saja.
"Mudah-mudahan enggak sampai [bulan Februari peresmiannya] ya," kata Bayu.
Dalam pembangunannya, JPM diharapkan menjadi ruang bagi para pedagang kaki lima (PKL) agar berjualan di sana. Pasalnya, terdapat banyak PKL yang berdagang secara ilegal di Jalan Jatibaru. Namun setelah JPM terbangun, ternyata para PKL tetap berdagang di sana.
Untuk penanganan permasalahan tersebut, Bayu mengaku telah menurunkan 60 Satpol PP yang melakukan penyisiran PKL hingga tiga atau empat kali setiap harinya. Terdapat pula sekitar 15 orang dari Dinas Perhubungan yang menjaga setiap harinya.
"Menjaga kawasan ruang publik, terutama kawasan trotoar di kawasan itu yang memang sudah relatif baik, tetap kami jaga. Kalau enggak dijaga ya seperti apa," kata Bayu.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan reporter Tirto, masih terdapat PKL yang berjualan makanan, minuman, pakaian, sepatu, hingga mainan untuk anak, di sepanjang jalan Jatibaru. Petugas Satpol PP memang berada di sana. Namun mereka tidak menertibkan, melainkan hanya menjaga.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Alexander Haryanto