Menuju konten utama

Wakil Rais Aam PBNU Minta Warga NU Dukung Cak Imin di Pemilu

"Pencalonan Cak Imin harusnya menjadi kesempatan emas bagi warga NU untuk menampilkan kader terbaiknya."

Wakil Rais Aam PBNU Minta Warga NU Dukung Cak Imin di Pemilu
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kedua kanan), menunjukan mandat khusus yang diterima dari Sekertaris Majlis Silaturrahmi Ulama dan Rakyat (Masyura) K.H. Imdadurrohman Al Ubudi (kedua kiri), untuk mencalonkan diri sebagai cawapres, pada pemilu 2019, di Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumaddin, Kesugihan, CIlacap, Jawa Tengah, Kamis (15/3/18). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc/18.

tirto.id - Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar berharap warga NU mendukung Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam pemilu 2019. Nama Muhaiman memang sering muncul dalam survei-survei.

Kiai Miftah dalam silaturrahim Ulama Nusantara di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (31/3/2018) menyatakan dukungannya terhadap Cak Imin, sapaan dekat Muhaimin Iskandar yang berniat mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2019.

"Pencalonan Cak Imin harusnya menjadi kesempatan emas bagi warga NU untuk menampilkan kader terbaiknya," ujar Kiai Miftah dilansir Antara.

Kiai Miftah mengatakan sebagai ormas terbesar, berbagai terobosan dan pernyataan NU selama ini selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat, dan sesudahnya pasti berdampak.

Karena itu, Kiai Miftah menilai perlu adanya satu wadah yang lebih besar untuk menciptakan dampak yang lebih luas, yakni posisi presiden maupun wakil presiden.

"Saya dengar dari kiai-kiai, Cak Imin kader yang mungkin bisa dijual, istilahnya, untuk cawapres. Sebetulnya kami bukan ingin cawapresnya, tapi capresnya sekalian," lanjut Kiai Miftah.

Kiai Miftah yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Surabaya ini mengatakan tak elok bila NU yang notabene mayoritas justru selalu "ketinggalan kereta" di ranah politik.

"Selama ini kita [NU] selalu ketinggalan sepur terus. Kita yang selalu membuat terobosan, langkah-langkah yang menguntungkan ke depan, tapi tak berlanjut. Orang lain yang justru `rio-rioan` [menikmati] di situ," kata Kiai Miftah.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Politik
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani