tirto.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menyebut anggaran untuk pembuatan buku profil anggota DPRD dalam pos Sekertariat Dewan terbilang kecil dan tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
"DKI itu tidak modern, kalah sama daerah lain soal pengelolaan kesekwanan. Daerah lain bagus bagus. Misal kita ke Bali, bagus banget dari sudut informasi," ungkapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Menurutnya, dibanding daerah lain, DPRD DKI masih kalah dalam hal informasi kepada publik. Ia juga berkaca pada parlemen di kota-kota besar negara lain seperti Berlin. Menurutnya, buku tersebut dapat menjadi kenangan-kenangan saat DPRD melakukan kunjungan kerja ke sister city yang ada di luar negeri.
"Saya melihat ada leaflet informasi di loby-loby Berlin. Kalau mau tahu soal keluarga dan Anda enggak tahu. Buku itu penting," ujarnya.
Seperti diketahui, anggaran Pembuatan Buku Profil Pimpinan dan Anggota Dewan yang alokasinya mencapai Rp218 juta ini tidak dipermasalahkan baik oleh legislatif maupun eksekutif dalam Rapat Badan Anggaran di DPRD sejak Senin kemarin (27/11/2017).
Pada rincian anggaran yang tercantum di laman resmi APBD Jakarta, buku tersebut rencananya akan dicetak sebanyak 1.000 dengan harga Rp 158.650 per eksemplar. Spesifikasi bukunprofil ini adalah berukuran buku 20 cm x 27,5 cm, dicetak berwarna sejumlah 250 halaman, jilid benang, dan cover ivory 360 gr. Jika ditambah dengan PPN, anggarannya Rp 174 juta.
Selain buku, Sekretariat DPRD juga akan membuat 1.000 lembar leaflet dengan total anggaran Rp 12.199.000. Jadi, jumlah total anggaran buku dan leaflet adalah sebesar Rp 186 juta.
Sementara untuk membayar gaji ahli desain grafis, fotografer, dan tenaga ahli editor bahasa Inggris, terdapat anggaran tambahan sebesar Rp31 juta. Jika ditotal, pembuatan buku dan leaflet tersebut memakan anggaran sebesar Rp218.213.128.
Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi mengatakan, rencana pembuatan buku profil tersebut merupakan keinginan para anggota dewan sebagai medium untuk memperkenalkan diri saat melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah.
"Kalau kita kan kasih plakat biasa gitu. Selain sosialisasi program-program kerja, mereka juga menginginkan ada pengenalan anggota dewan dalam bentuk buku biografi," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2017).
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani