Menuju konten utama

Wakil Ketua DPR Minta Polisi Usut Motif Penembakan Kantor MUI

Kasus penembakan ke Kantor MUI harus diusut tuntas sehingga bisa terungkap apa motif dari tersebut.

Wakil Ketua DPR Minta Polisi Usut Motif Penembakan Kantor MUI
Muhaimin Iskandar (kiri) dan Said Aqil Sirodj hadir di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018). Muhaimin Iskandar dan Said Aqil Sirodj menyambut kunjungan Ma'ruf Amin yang ke kantor PBNU untuk berpamitan dalam rangka rencana keberangkatan Haji ke Mekkah, Arab Saudi. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas insiden penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang (2/5/2023).

Dirinya khawatir apabila kejadian ini tidak diusut secara tuntas, maka bisa menjadi preseden dan menimbulkan kecurigaan dari masyarakat dan umat muslim secara khusus.

”Kasus penembakan ke Kantor MUI ini harus menjadi perhatian serius karena ini sangat membahayakan. Kasus ini harus diusut tuntas sehingga bisa terungkap apa motif dari aksi penembakan tersebut,” kata Cak Imin.

Ia juga meminta masyarakat tidak mengambil spekulasi sebelum ada pengumuman resmi dari kepolisian. Terutama agar tidak mengaitkan dengan terorisme sebelum ada penjelasan dari polisi.

“Itu tugas Kepolisian untuk mengusutnya, apakah ada kaitannya dengan jaringan teroris atau bukan. Namun yang jelas ini tindakan berbahaya dan harus diusut tuntas,” ungkapnya.

Selain itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq juga meminta polisi untuk terbuka kepada masyarakat terkait hasil penyelidikan insiden penembakan tersebut. Maman melihat pelaku yang membawa softgun saat penyerangan memiliki motif khusus yang harus diusut tuntas.

"Harus juga diusut apa di belakang, atau siapa, kelompok mana, di belakang orang yang menggunakan soft gun itu melakukan penembakan. Ini perlu karena mungkin ada upaya-upaya di tahun politik itu membuat semacam opini publik bahwa ada yang tidak beres di negeri ini," terangnya.

"Padahal selama ini kita masih melihat bahwa suasana masih terlihat kondusif. Kehadiran aparat kita baik kepolisian atau TNI masih menjadi penjaga yang utama dalam menjaga keadaan Indonesia," tambahnya.

Maman juga meminta MUI mengevaluasi diri dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat dalam dialog dan upaya pemberantasan intoleransi kepada kelompok masyarakat. Sehingga peristiwa serupa tak terulang lagi.

"Tentu ini menjadi tugas dari semua ormas termasuk MUI untuk tidak lelah mengedukasi masyarakat tentang perlunya upaya dialog, komunikasi-komunikasi, dan dakwah-dakwah yang lebih toleran, damai, mengungkapkan pola-pola yang sesuai dengan nilai keindonesiaan kita yang toleran dan damai," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN KANTOR MUI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat