Menuju konten utama

Wabup Morowali Utara Mengamuk Saat Bupati Melantik Pejabat

Pertikaian bupati dan wakil bupati di acara pelantikan pejabat muncul lagi di Provinsi Sulawesi Tengah. Kali ini, kasus terjadi di Kabupaten Morowali Utara.

Wabup Morowali Utara Mengamuk Saat Bupati Melantik Pejabat
Ilustrasi kekerasan. Getty Images/iStockphoto.

tirto.id - Pertengkaran bupati dan wakilnya kembali terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah. Setelah ada pertengkaran Bupati Tolitoli dengan wakilnya pada akhir Januari 2018, kejadian serupa muncul di Kabupaten Morowali Utara.

Wakil Bupati (Wabup) Morowali Utara, Asrar Abdul Samad meluapkan kemarahannya di saat berlangsung upacara pelantikan pejabat di daerahnya. Acara pelantikan pejabat itu dipimpin oleh Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor.

Kejadian tersebut terjadi pada sekitar pukul 14.00 Wita, Jumat siang (9/2/2018), demikian sebagaimana dilansir Antara. Saat itu, Bupati Aptripel akan melantik 49 pejabat eselon III dan 84 pejabat eselon IV.

Berdasar keterangan sejumlah saksi, saat petugas protokoler sedang membacakan Surat Keputusan (SK) Bupati di acara pelantikan pejabat itu, Asrar yang duduk berdampingan dengan Bupati Aptripel tiba-tiba berdiri dan turun dari panggung.

Asrar kemudian bergegas menghampiri petugas protokoler yang sedang membacakan SK tersebut. Dia kemudian merampas naskah SK itu dan merobeknya di depan banyak orang yang menghadiri acara tersebut.

Asrar juga berteriak, “Hentikan pelantikan ini, jangan dilantik, jangan dilantik."

Rudi, seorang jurnalis yang sedang meliput kegiatan itu menceritakan, awalnya wabub dan bupati Morowali Utara duduk berdampingan di meja pimpinan, namun mereka tidak saling berbicara.

Menurut Rudi, setelah Asrar merobek SK pelantikan pejabat itu, para petugas kepolisian, TNI dan Satpol PP mengamankan dia dan menggiringnya ke ruang kerjanya.

Kemarahan Asrar ternyata belum surut. Menurut Rudi, di dalam ruang kerjanya. Asrar melemparkan foto Bupati Aptripel lewat jendela. Pigura foto itu jatuh di jalan aspal depan kantor bupati dan pecah.

Belum puas melampiaskan emosinya, Asrar pergi lagi ke depan ruang pelantikan pejabat dan berteriak-teriak kembali, “Segera hentikan pelantikan.”

Asrar kemudian diamankan petugas dan membawanya kembali ke rumah jabatan wabub. Saat melintas di teras utama depan kantor bupati, Asrar menendang mobil dinas bupati jenis Toyota Fortuner sehingga pintu tengahnya penyok.

Menurut Rudi, hingga pukul 17.00 Wita, Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor dan para pejabat yang dilantik masih berada di ruang pelantikan. Meskipun Wabub Asrar mengamuk, acara pelantikan tersebut tetap dilanjutkan hingga selesai.

Usai peristiwa tersebut, Wabub Asrar membenarkan semua tindakan yang dilakukannya saat pelantikan pejabat Pemkab Morowali Utara. Dia menyatakan siap mempertanggungjawabkan tindakannya, termasuk kepada Gubernur Sulteng dan Menteri Dalam Negeri.

Asrar menuding pelantikan tersebut cacat hukum karena tidak melalui prosedur pembahasan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Dia mengklaim sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan rencana pelantikan pejabat tersebut.


tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom