tirto.id - Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwidjono mengatakan wabahCorona dari Cina akan berdampak pada sektor riil di Indonesia. Ia bilang dampaknya akan berkaitan dengan gangguan yang ditimbulkan dari pergerakan barang.
“Di sektor riil, manufaktur akan terdampak karena lalu lintas barang urusannya,” ucap Susi dalam diskusi bertajuk “Ancaman Virus Corona Bagi Ekonomi Indonesia” di Millenium Sirih, Kemarin (12/2/2020).
Susi mengatakan gangguan di sektor riil, sala satunya, disebabkan oleh adanya industri dalam negeri yang bergantung pada Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina.
Ia bilang gara-gara virus Corona ada sejumlah besar TKA Cina yang belum bisa kembali ke Indonesia usai merayakan tahun baru Cina di negara asalnya. “Produktivitas industri akan turun,” ucap Susi.
Di sisi lain pengaruh lainnya juga disumbang dari berkurangnya permintaan dari Cina. Ekspor Indonesia ke Cina, yang hampir 20 persen persennya disumbang oleh produk tambang batu bara dan Crude Palm Oil (CPO), banyak mengalami tren penurunan harga.
Namun, ia menyatakan pemerintah bekerjasama dengan pengusaha mencarikan pasar alternative. Dengan demikian bisa diminimalisir dampaknya.
Mengenai impor barang dari negeri tirai bambu, Susi memastikan kalau dampaknya juga tidak terlalu besar.
Ia bilang data importasi hewan hidup yang dibatasi pemerintah relatif kecil dari nilai impor 170 miliar dolar AS porsinya hanya 231 ribu dolar AS. Dalam setahun juga hanya 2-3 dokumen impor.
Hanya saja kata Susi secara jangka panjang importasi juga bisa berdampak pada sektor riil dalam negeri karena terdapat penurunan produkvitias dari Cina. Ia memastikan poin ini juga akan diantisipasi.
“Kalau barang logistik ada timeline dari order sampai delivery. Mumpung masih sebulanan kita harus pikirkan gimana impor memengaruhi industri manufaktur kita,” ucap Susi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana