Menuju konten utama

Video Porno Anak di Bandung: Polisi Dalami Keterlibatan Warga Asing

Kecurigaan adanya keterlibatan pihak asing, karena video yang dibuat FA dikirim melalui telegram kepada jejaringnya di akun media sosial buatan Rusia.

Video Porno Anak di Bandung: Polisi Dalami Keterlibatan Warga Asing
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menginterogasi tersangka yang juga sutradara pembuat video porno berinisial AMF saat rilis kasus pornografi dan eksploitasi anak di Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (8/1/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat masih mendalami dugaan adanya keterlibatan pihak asing dalam kasus pembuatan video porno yang melibatkan tiga bocah laki-laki bersama dua perempuan dewasa, yang diduga dilakukan di salah satu hotel di Bandung.

“Bersama Bareskrim Polri kita ungkap apabila ada jaringan yang di luar. Kami masih fokus itu [penyelidikan]” kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto usai menggelar pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembesi di Mapolda Jabar, Senin (15/1/2018).

Agung mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyidikan terhadap korban maupun pelaku yang terkait dalam video tersebut.

Untuk penggalian informasi dari korban, polisi bekerjasama dengan P2TP2A Jawa Barat. Pasalnya, ketiga bocah tersebut masih memerlukan pemulihan kondisi kejiwaan dan harus menggunakan pendekatan yang berbeda.

“Polri dengan P2TP2A kita selalu saling bersinergi, kalau ada informasi langsung kita tindak lanjuti," katanya.

Kecurigaan adanya keterlibatan pihak asing, kata Agung, karena video yang dibuat FA dikirim melalui telegram kepada jejaringnya di akun media sosial buatan Rusia. Dari hasil pengiriman video tersebut, pelaku kemudian mendapatkan uang jutaan rupiah dari para pemesan.

"Ada buktinya (transaksi), nanti kita dalami dengan tim IT Bareskrim Polri," kata dia.

Agar kasus ini tidak kembali terulang, ia meminta seluruh pihak terutama masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal-hal yang dianggap tidak wajar.

Agung berkata, keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting, karena pencegahan yang bisa dilakukan kepolisian maupun unit pemberdayaan perempuan dan anak, dapat dilakukan sedini mungkin.

“Jadi masyarakat sekarang makin berani menyampaikan kejadian-kejadian yang ada di lingkungannya, saya kira bagus. Sekarang lebih bagus seperti itu jadi pencegahannya kita dari awal,” kata dia.

Baca juga artikel terkait KASUS VIDEO PORNO

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz