Menuju konten utama

Vatikan Gelar Konferensi Bahas Skandal Pelecehan Seksual di Gereja

Konferensi diharapkan menjadi titik balik gereja terhadap kasus pelecehan seksual oleh rohaniwan.

Vatikan Gelar Konferensi Bahas Skandal Pelecehan Seksual di Gereja
Ilustrasi kekerasan seksual. FOTO/Istimewa

tirto.id - Paus Fransiskus akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk membahas kasus pelecehan seksual di dalam gereja Katolik. Komite telah dibentuk untuk mengadakan pertemuan di Vatikan minggu ini.

Penyintas kekerasan seksual yang turun ke jalanan Roma untuk melancarkan aksi protes kepada Gereja Katolik juga akan diundang ke Vatikan.

Dilansir AP News, penyintas kekerasan seksual tidak akan menghadiri Konferensi Pemimpin Gereja tersebut, melainkan mereka akan bertemu pada Rabu (20/2/2019) dengan 4 orang pengurus KTT untuk mendengarkan komplain mereka yang akan disampaikan dalam konferensi.

Konferensi yang akan diadakan pada Kamis (21/2/2019) tersebut mengagendakan 3 aspek, yaitu membuat uskup menyadari tanggung jawab mereka terhadap jemaat, konsekuensi atas kelalaian mereka terhadap tanggung jawab tersebut, dan transparansi dalam gereja.

Konferensi ini juga menjadi titik balik gereja terhadap kasus pelecehan seksual oleh rohaniwan gereja. Gereja Katolik dikritik karena kegagalannya terhadap kekerasan seksual anak-anak.

Uskup Agung Charles Scicluna, yang memimpin tim investigasi Vatikan kejahatan seksual mengungkapkan transparansi adalah kunci solusi masalah ini, karena sebelumnya gereja tutup mulut dan hal tersebut memperburuk keadaan.

“Entah itu tindak kriminal, atau terlibat di dalamnya, dan [dengan sengaja] bungkam. Atau entah itu penyangkalan ataupun trauma dalam bentuk yang paling primitif, kita harus beranjak dari sana. Kita harus menghadapi fakta ini,” ungkapnya kepada reporter saat jumpa pers Senin (11/2/2019).

Paus Fransiskus sendiri yang menginisiasi pertemuan ini sejak September 2018. Voa News mewartakan, dia menunjuk 4 orang anggota komite konferensi yang dikepalai Uskup Agung Charles Scicluna dari Malta, Blasé Cupich dari Chicago, Osvald Gracias dari Mumbai, dan Rev. Hans Zollner, anggota komisi penasihat Paus untuk kekerasan seksual.

Diharapkan sebelum datang ke Roma, para penyintas dipertemukan dengan anggota-anggota konferensi untuk membuat mereka familiar dengan penyintas dan memahami sisi trauma dari pelecehan seksual yang dilakukan rohaniwan gereja. Penyintas juga akan ditampilkan dalam konferensi tersebut melalui rekaman video kesaksian.

Penyintas dari Chili, Juan Carlos Cruz, yang mengoordinasi pertemuan penyintas mengatakan kepada AP News, ia berharap konferensi ini akan menjadi diskusi yang membangun dan dialog terbuka untuk penyelesaian masalah ini.

Dia juga mengharapkan komite konferensi untuk menyampaikan suara dari para korban dan meminta para uskup untuk tidak abai dengan kasus pelecehan seksual.

“Ada hukum dalam gereja yang menghukum tidak hanya menghukum pelaku, tapi juga orang-orang yang berusaha menutupinya, tidak peduli jabatan apa yang mereka pegang dalam gereja, mereka harus membayar,” katanya.

Baca juga artikel terkait PELECEHAN SEKSUAL atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra