Menuju konten utama

Vaksinasi RI Menyimpang, Koalisi Desak Kelompok Rentan Diutamakan

Pemerintah disebut sibuk mengurus vaksinasi untuk selebgram, artis, pelaku seni, hingga abai ada kelompok rentan yang belum dapat vaksinasi.

Vaksinasi RI Menyimpang, Koalisi Desak Kelompok Rentan Diutamakan
Pelaku perbankan dan pasar modal menunggu untuk divaksin COVID-19 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

tirto.id - Kelompok rentan terdampak COVID-19 dinilai masih diabaikan oleh pemerintah dalam program vaksinasi. Di sisi lain pemerintah malah menyebar vaksin ke kelompok non-prioritas.

"Sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia kelompok rentan antara lain lansia, mereka dengan komorbid, dan masyarakat yang tinggal di wilayah dengan penularan tinggi harus diprioritaskan untuk divaksinasi setelah tenaga kesehatan dalam rangka pengendalian pandemi," mengutip siaran pers koalisi masyarakat sipil dan LaporCovid19, Rabu (21/4/2021).

Koalisi sipll itu mencakup sejumlah enam organisasi sipil terdepan di Indonesia yang fokus isu hak asasi manusia dan kesehatan.

Hingga kini, berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru 10,47 persen warga lanjut usia memperoleh suntikan pertama vaksin covid-19 dan 4,74 persen lansia baru dapat suntikan kedua.

"Pengaduan yang diterima LBH-YLBHI dan LaporCovid-19 menunjukkan masih sulitnya lansia mengakses Vaksin Covid19. Misalnya banyak lansia di beberapa daerah seperti daerah Depok, kota Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Bandung Barat belum mendapat

vaksinasi," demikian tertulis.

Dalam vaksinasi sekarang, pemerintah sibuk mengurusi selebgram, influencer, artis, dan pelaku seni lainnya yang bukan merupakan kelompok rentan. Koalisi sipil menilai pengutamaan kelompok non-rentan mengabaikan hak untuk hidup sehat, hak atas perlindungan kesehatan dan hak perlindungan dari ancaman kematian karena Covid-19 bagi kelompok rentan.

Kondisi itu juga menunjukkan kekacauan program vaksinasi dan pengendalian pandemi di tanah air. Padahal Indonesia tengah dihadapkan kenyataan pengurangan jatah vaksin dari India yang dilanda "tsunami Corona". Akibatnya, pasokan vaksin Astra Zeneca dari COVAX yang diproduksi di Indonesia untuk Indonesia terhambat, dari 11,7 juta dosis yang dialokasikan Indonesia baru menerima 1,1 juta dosis.

Karena itu, koalisi menuntut pemerintah Indonesia berhenti vaksinasi kelompok non-rentan dan memastikan seluruh kelompok rentan mendapat vaksin. Pemerintah juga didesak perbaiki data distribusi vaksin dan data realisasi vaksin agar tepat sasaran.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali