tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa usulan relawan Jokowi-Maruf, Kopi Politik Syndicate (KPS) yang menginginkan petani digaji dan janda dinafkahi dinilai hanya omong kosong dan janji politik belaka.
Ia menilai banyak janji Jokowi saat menjabat yang tidak dibuktikan. Oleh karena itu usulan mengenai petani dan janda dinilai nihil realisasi.
"Saya kira itu janji kampanye untuk menarik suara. Tidak lebih dari itu. Kenyataannya diberi waktu lima tahun justru tidak berpihak kepada petani, fakir miskin, dalam hal ini janda dan lain-lain. Lebih banyak masyarakat makin miskin, kesenjangan luar biasa," katanya di kompleks DPR RI, Jumat (4/1/2019).
Fadli menilai gagasan seperti itu biasanya nihil realisasi yang tak jauh berbeda dengan janji-janji lainnya di 2014 lalu.
"Kalau Pak Prabowo jelas akan mengedepankan sektor pertanian sebagai prioritas. Karena ini persoalan kedaulatan pangan. Sekarang kan tidak, bahkan data pertanian saja salah. Antara produksi dan konsumsi salah," katanya.
Bahkan, Fadli menuding kebijakan pemerintah Jokowi saat ini sangat menusuk sektor pertanian, terutama saat melakukan impor beras saat mau panen.
"Itu menjatuhkan harga petani. Nilai tukar petani di era Pak Jokowi ini kan turun dan tidak ada kesejahteraan petani. Malah impor makin besar," katanya.
Sebelumnya, usulan tersebut diinisiasi oleh relawan Jokowi-Maruf, Kopi Politik Syndicate (KPI). Mereka menginginkan agar petani digaji dan janda dinafkahi untuk periode Jokowi berikutnya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno