Menuju konten utama

Usai Kebakaran, Museum Bahari Tetap akan Dibuka Besok

Dibukanya museum tersebut dibutuhkan agar masyarakat masih dapat menikmati koleksi-koleksi yang tersisa.

Usai Kebakaran, Museum Bahari Tetap akan Dibuka Besok
Petugas memadamkan api yang menghanguskan lantai 2 saat terjadi peristiwa kebakaran di Museum Bahari, Jakarta, Selasa (16/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Museum Bahari akan tetap beroperasi meskipun gedung C dan A baru saja hangus terbakar. Kepala UPT Museum Bahari, Husnizon Nizar mengatakan, yang terpenting untuk dilakukan adalah memastikan bahwa bagian gedung lainnya aman dari sisa-sisa kebakaran.

"Kemungkinan kita tidak akan melakukan penutupan total," ungkapnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (16/1/2018).

Sonni, sapaan akrab Husnizon juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB tadi. Selain itu, pihaknya juga masih menginventarisasi koleksi apa saja yang tak bisa terselamatkan dari peristiwa tersebut.

Yang jelas, kata dia, "Di lantai satu di gedung C itu adalah tempat koleksi alat-alat navigasi laut, seperti mercusuar dan rambu-rambu laut lain dan juga alat lain yang berkaitan dengan transportasi laut," ujarnya. "Juga ada miniatur perahu tradisional di lantai 1 gedung C."

Dari pantauan Tirto, sekitar pukul 15.00 WIB, suasana si depan bangunan cagar budaya itu masih ramai. Puluhan petugas damkar, Satpol PP dan PPSU masih terlihat mondar-mandir di jalan sebar tujuh meter yang menjadi akses masuk pengunjung ke museum. Di ujung jalan itu, empat orang petugas damkar juga masih terlihat mengarahkan selang air ke arah bangunan.

Sementara di dalam museum, terlihat asap putih sisa kebakaran yang masih mengepul dari bangunan gedung C. Bagian atap gedung berkelir putih itu juga jebol dan gentingnya luruh ke tanah. Lantai bangunan yang dipenuhi reruntuhan becek oleh air yang disemprotkan berjam-jam dari mobil pemadam kebakaran.

Anggota tim penilai standarisasi museum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Asep Kambali mengatakan, dibukanya museum tersebut dibutuhkan agar masyarakat masih dapat menikmati koleksi-koleksi yang tersisa.

Apalagi, ujar dia, sangat mungkin banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang telah datang jauh-jauh ke Jakarta untuk mengunjungi museum tersebut.

"Karena banyak orang yang enggak bisa akses apa saja koleksi [ini] dengan mudah. Dan mungkin mereka sudah di Jakarta tapi enggak tahu kalau ada kejadian ini," kata dia.

Jika pun nantinya akan ada penutupan, ia berharap sebagian area masih bisa diakses publik dalam waktu dekat. "Ini kan masih ada sebagian gedung yang selamat dan bisa dibuka, jadi tidak harus menunggu lama sampai pemugaran bangunan gedung C dipugar baru dibuka," ujarnya.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN MUSEUM BAHARI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto