Menuju konten utama

Update Kecelakaan Pesawat Jeju Air: 176 Tewas, 2 Selamat

Operasi pencarian akan terus berlanjut untuk menemukan tiga orang yang masih belum ditemukan dalam kecelakaan pesawat Jeju Air.

Update Kecelakaan Pesawat Jeju Air: 176 Tewas, 2 Selamat
Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pemadaman pada Pesawat Jeju Air yang keluar dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12). (FOTO/YONHAP/AFP)

tirto.id - Jumlah orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara International Muan, bertambah menjadi 176 orang. Pihak berwenang setempat melaporkan, dari 181 orang yang terdapat di dalam pesawat, dua awak pesawat selamat, sementara tiga orang masih dinyatakan hilang.

Dilansir dari media Korea Selatan, Yonhap, Minggu (29/12/2024), 181 orang tersebut berada di dlaam pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok, Thailand pada 01.30 dini hari. Pesawat dijadwalkan tiba di Muan sekitar pukul 8.30 pagi.

Sebagian besar penumpang adalah warga Korea, dan hanya ada 2 warga negara Thailand.

Dari mereka yang berada di dalam pesawat, 82 adalah pria dan 93 adalah wanita, yang berusia antara tiga hingga 78 tahun. Banyak yang berusia 40-an, 50-an, dan 60-an.

Hanya dua awak yang selamat dari kecelakaan tersebut karena mereka diselamatkan tak lama setelah kecelakaan. Mereka kini dirawat di rumah sakit terpisah di Mokpo dan kini telah dibawa ke Seoul.

Operasi pencarian akan terus berlanjut untuk menemukan tiga orang yang masih belum ditemukan.

"Setelah pesawat menabrak tembok, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat rendah," kata seorang pejabat pemadam kebakaran setempat, Minggu (29/12/2024).

"Pesawat itu hampir hancur total, dan sulit untuk mengidentifikasi korban tewas," imbuhnya.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 9 pagi ketika pesawat Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak pesawat, keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandara Internasional Muan. Pesawat itu tergelincir di tanah tanpa roda pendaratan yang rusak diduga akibat serangan burung. Pesawat pun menabrak dinding beton dan berakhir dengan meledak hingga terbakar.

Kecelakan ini menjadi kecelakaan penerbangan terburuk dalam sejarah negara Korea Selatan, sejak kecelakaan pesawat Korean Air pada 1997 yang menewaskan 225 orang.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PESAWAT atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Abdul Aziz