tirto.id - Harga komoditas pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 terus melonjak. Dari pantauan Tirto, harga bawang merah, bawang putih, hingga sayur mayur naik di Pasar Kedoya, Jakarta Barat.
Harga bawang merah saat ini dipatok Rp 30.000– Rp 35.000 per kilogram. Kemudian bawang putih juga mengalami kenaikan dibanderol Rp 25.000 – Rp30.000 per kilogram.
Kemudian untuk sayur mayur pun mengalami kenaikan. Seperti kol yang dipatok Rp 8.000 – Rp 12.000 per kilogram, bawang Bombay juga naik harganya di kisaran Rp 23.000– Rp 25.000 per kilogram.
Lalu buncis terpantau naik di angka Rp12.000 – Rp 15.000 per kilogram. Sementara itu, Wortel mengalami kenaikan yaitu Rp 15.000 per kilogram dari harga Rp 12.000 per kilogram. Terakhir, sawi putih naik di harga Rp 12.000 per kilogram dari Rp 10.000 per kilogram.
Harga Cabai hingga Telur Turun
Sementara itu, cabai, telur dan beras saat ini mengalami penurunan harga. Seperti cabai merah keriting harganya turun menjadi Rp 45.000 – Rp 30.000 per kilogram.
Tidak hanya itu cabai rawit merah juga turun harga Rp 50.000 – Rp 40.000 per kilogram. Kemudian untuk harga beras masih stabil di harga Rp 15.000 per kilogram. Lalu untuk telur mengalami penurunan di kisaran Rp 29.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram.
Beberapa harga komoditas yang turun pun disyukuri oleh Sugiarti, pedagang sayur di Pasar Kedoya, Jakarta Barat. Dia mengaku lega walaupun harga sayur mayur terpantau naik menjelang Nataru ini.
"Saya jujur bersyukur ya ketika harga cabai mulai pada turun, walaupun harga pangan sayur lainnya masih terbilang naik untuk di pasaran. Bagi saya cabai kan saya stok banyak ya jadi saya senang jika harga turun berarti penjualan cabai ini bisa sampai habis," ujar Sugiarti saat berbincang di Pasar Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (21/12/2022).
Sugiarti mengakui harga-harga yang meroket saat ini berdampak pada omzet penjualannya. Bahkan, dia sempat tidak mendapatkan keuntungan.
“Keluh kesah saya jika pada naik harganya jadi tidak mendapat keuntungan, yang ada rugi, jadinya saya sebagai pedagang hanya jual modal tanpa keuntungan. Pembeli juga pastinya akan sepi dan rugi kita sebagai pedagang,” imbuhnya.
Tidak hanya pedagang pasar yang merasa kesulitan lantaran harga-harga terus naik. Rohimah salah satu pembeli juga mengakui mengalami kesulitan ketika harga pangan meroket tajam.
"Saya sebagai pembeli bingung jadinya kalau harga pangan semua pada naik, karena kan ada keluarga yang harus dikasih makan dan juga harus cukup banget mencukupi kebutuhan sehari – hari," keluh Rohimah.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin