Menuju konten utama

Update Gunung Merapi 13 Maret 2023: Gempa & Potensi Guguran Lava

PVMBG status gunung Merapi di level III (Siaga) hingga Senin, 13 Maret 2023 karena tercatat beberapa kali gempa dan potensi guguran lava.

Update Gunung Merapi 13 Maret 2023: Gempa & Potensi Guguran Lava
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.

tirto.id - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status gunung Merapi di level III (Siaga) hingga hari ini, Senin (13/3/2023)

Hal ini karena wilayah sekitar Gunung Merapi masih mengalami gempa dan terjadi potensi guguran lava serta awan panas di sejumlah wilayah.

Sebelumnya, pada Sabtu erupsi Gunung Merapi menyebabkan hujan abu di wilayah sekitar Gunung Merapi. Sekitar pukul 13.00 WIB, awan panas guguran (APG) dikonfirmasi oleh warga setempat yang berlokasi di wilayah Magelang dan Boyolali.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak delapan desa terdampak akibat erupsi Gunung Merapi.

Kedelapan desa itu meliputi Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Magelang; Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kecamatan Sawangan, Magelang; serta Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Boyolali.

Penampakan dan Cuaca di Merapi

Dikutip dari laman resmi PVMBG, berdasarkan pengamatan visual Gunung Merapi tampak jelas hingga puncak kawah. Namun, bagian kawah utama terdapat asap berwarna puting dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Ketinggian asap diperkirakan antara 50 - 100 meter dari puncak. Sementara itu, cuaca di wilayah sekitar cerah dan berawan dengan angin lemah yang bertiup ke arah barat.

Suhu udara diperkirakan sekitar 15-20°C, Kelembaban 62-90 persen, dan tekanan udara 785-916 mmHg.

Gempa dan Potensi Guguran Lava

Hingga pukul 06.00 WIB, PVMBG telah mencatat 1 kali gempa APG, 32 kali gempa guguran, dan 9 kali gempa hybrid atau fase banyak.

Gempa APG yang tercatat memiliki amplitudo 60 mm dan berdurasi selama 104,5 detik.

Gempa guguran yang terjadi sebanyak 32 kali memiliki amplitudo 3-39 mm yang berlangsung sekitar 26,7 - 143,8 detik. Sedangkan gempa hybrid tercatat memiliki amplitudo 3-4 mm dengan durasi gempa sekitar 5,7 - 6,9 detik.

Selain gempa, PVMG memperkirakan masih ada potensi guguran lava dan awan panas di lima sektor. Kelima sektor itu termasuk Sungai Boyong, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng, Sungai Woro, dan Sungai Gendol.

Sementara itu, wilayah 3 kilometer dari puncak masih berpotensi terkena lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif.

Rekomendasi untuk Masyarakat Setempat

Masyarakat sekitar masih diminta untuk tetap waspada dengan kondisi Merapi saat ini. Beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan oleh masyarakat sekitar menurut PVMG termasuk:

  • Menghindari aktivitas di wilayah yang berpotensi terdampak guguran lava dan awan panas;
  • Mewaspadai wilayah sungai yang berpotensi meluap karena lahar dingin dan hujan;
  • Sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar ruangan;
  • Mengenakan pakaian tertutup, masker, dan kacamata saat beraktivitas di luar untuk mencegah paparan abu vulkanik;
  • Memantau kondisi terkini Merapi dari kanal informasi resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.

Baca juga artikel terkait MERAPI ERUPSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora